Jumat, 18 September 2009

TEKNIK SEDERHANA PEMIJATAN PAYUDARA

TEKNIK SEDERHANA PEMIJATAN PAYUDARA:
1. Pemijatan dapat dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan waktu 5 sampai 10 menit setiap kali pemijatan, untuk menstimulasi pengeluaran hormone dari payudara dan ovarium (indung telur) serta mencegah pembentukan racun di saluran getah bening dan jaringan payudara.
2. Gunakan minyak sebagai pelumas saat melakukan pemijatan. Baby-oil, olive oil (minyak zaitun) yang khusus untuk kecantikan kulit, minyak biji almon atau apricot juga sangat baik digunakan (banyak digunakan di Barat). Jika alergi terhadap berbagai minyak tesebut, minyak kelapa ternyata juga sangat cock sebagai pelumas pemijatan.
3. Saat pemijatan, penggunakan krim atau serum pembesar payudara dapat juga disertakan. Tapi yang paling penting disini adalah pemijatannya.
4. Pijatlah payudara dengan lembut, gunakan minyak sebagi pelumas. Pijatan yang terlalu keras (kuat) justru akan membuat payudara sakit. Gunakan telapak tangan atau ujung jari-jari anda saat memijat untuk membuang racun-racun dari payudara melalui system kelenjar getah bening.
5. Letakkan kedua tangan di kedua payudara, mulailah gerakan memutar ke seluruh bagian payudara. Pijatlah juga payudara dari bawah ketiak ke depan, dari bagian bawah payudara ke arah atas.
6. Letakkan tangan di bagian bawah payudara, perlahan angkat payudara ke atas, gunakan gerakan perlahan disertai tekanan telapak tangan dengan lembut.
7. Hindari bra berkawat, jika di rumah ataupun saat tidur. Usahakan untuk tidak terlalu sering menggunakan bra berkawat karena bra model ini jika digunakan sebagai bra sehari-hari akan merusak jaringan payudara yang bersifat lembut serta menghambat aliran darah, oksigen dan cairan getah bening dengan baik, akibat tekanan yang ditimbulkan oleh kawat bra.
Menurut saya pribadi, pijat payudara merupakan “a wonderful way” untuk menjaga kesehatan payudara secara keseluruhan serta mampu memberikan efek pembesaran payudara secara alami.
Dengan melakukan pemijatan payudara secara teratur akan membantu payudara untuk mempertahankan kelembutan dan kekencangannya. Dan yang paling penting, pijat payudara akan membantu keseimbangan hormone dalam system endokrin tubuh.
Sumber : Tanya Richardson, Michigan, USA

Pengangkatan payudara

Rekan semua, tumor payudara merupakan satu bentuk ketidaknormalan perkembangbiakan sel yang ada di dalam jaringan payudara. Tumor (benjolan) ini meski ada yang bersifat jinak, namun jika semakin membesar, akan lebih baik jika diangkat untuk diketahui secara tepat dan lebih awal apakah benar jinak atau ganas. Lumpektomi merupakan tindak lanjut dari hasil biopsi yang saya uraikan pada tulisan terdahulu. Siapa wanita yang dapat dan tidak dapat menjalani lumpektomi? Bagaimana prosedur sebelum, saat, dan sesudah operasi? Pada tulisan ini saya coba uraikan secara ringkas berikut ilustrasinya, yang mungkin bagi sebagian rekan akan sedikit mengerikan. Namun saya lakukan ini agar rekan semua semakin peduli untuk merawat payudara dan memperhatikan kesehatannya. Yuk kita simak bersama…
Lumpektomi (lumpectomy) merupakan tindak operasi penyelamatan payudara, dengan mengambil/mengangkat tumor (benjolan) bersama jaringan normal payudara di sekitarnya. Prosedur penyelamatan payudara dapat dilakukan dengan anestesi (bius) lokal ataupun total .
Wanita yang dapat menjalani operasi lumpektomi adalah wanita yang:
1. Memiliki tumor tunggal dengan diameter kurang dari 5 cm,
2. Memiliki cukup jaringan normal sehingga pengangkatan tidak menghilangkan payudara,
3. Secara medis layak menjalani operasi pembedahan dan terapi radiasi lanjutan.
Lumpektomi biasanya akan diikuti dengan terapi radiasi yang merupakan standar terapi untuk wanita dengan kriteria seperti diatas. Penelitian lebih besar menunjukkan bahwa wanita yang menjalani penyelamatan payudara dengan terapi radiasi dan pengangkatan payudara secara menyeluruh memiliki tingkat bertahan hidup yang hampir sama . Namun, lumpektomi lebih memberikan hasil kosmestik (penampilan) payudara yang lebih baik.
Wanita yang tidak boleh menjalani lumpektomi adalah wanita yang:
1. Memiliki tumor jamak (banyak) dalam satu payudara,
2. Menjalani terapi radiasi payudara untuk penanganan awal kanker payudara,
3. Sedang hamil, sehingga harus menghindari terapi radiasi.
Prosedur Pembedahan
Bedah lumpektomi dilakukan dibawah anestesi (bius) lokal ataupun total dan membutuhkan waktu antara satu sampai dua jam. Penjepit metalik kecil akan dimasukkan untuk memberi tanda area serta mempermudah terapis melakukan perawatan. Simpul limfe (getah bening) juga akan diperiksa saat itu juga, saat jaringan payudara diangkat. Irisan akan dilakukan di bawah ketiak atau dengan membuat irisan terpisah di bawah tangan.
Prosedur Lumpektomi, Persiapan, Pembedahan, Pengangkatan Tumor, dan Penutupan
(sumber : http://www.airahospital.org)
Cairan biru atau zat radioaktif akan disuntikkan di sekitar puting. Zat tersebut akan diserap simpul limfe dan akan membantu mengidentifikasi simpul limfe mana yang harus diangkat . Prosedur ini juga disebut sebagai biopsy simpul limfe sentinel (sentinel lymph node biopsy).
Posisi Payudara dan Simpul Limfe (Getah Bening)
.
Jaringan yang diangkat akan dikirim ke laboratorium patologi dan diuji untuk mengidentifikasikan tipe tumor, simpul limfe yang telah mengandung sel tumor, serta menguji tumor terhadap sensitivitas hormonal (reseptor estrogen dan progesterone).
Pengujian khusus juga dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kesembuhan dan penanganan seperti uji HER2 dan oncotyping. Oncotype adalah uji diagnostik dilakukan pada stadium awal kanker. Uji ini akan menunjukkan kualifikasi kemungkinan munculnya kembali kanker payudara serta menentukan tipe kemoterapi yang cocok. Hasilnya akan didapatkan beberapa hari setelah pengujian.
Sebelum operasi dilakukan, dokter akan mempersiapkan:
1. Penjelasan dan gambaran prosedur pembedahan,
2. Informasi tentang pemulihan dan perawatan lanjutan.
Setelah pembedahan, pasien wajib memantau terjadinya komplikasi seperti infeksi atau lymphedema (pembengkakan lengan dan tangan). Segera laporkankepada dokter jika terjadi komplikasi yang ditandai adanya pembengkakan, pengumpulan cairan, kemerahan, atau tanda lain infeksi.
Penderita Lymphedema, Sebelum dam Sesudah Perawatan
Setelah menjalani operasi payudara, seorang wanita harus menjaga kondisi tubuhnya. Tidak boleh mengangkat barang dengan tangan pada sisi yang sama dengan payudara yang dioperasi setidaknya satu tahun. Kondisi tubuh harus tetap bersih, tidak boleh lembab dan dan harus terhindar dari luka.
Hal ini menjadi lebih kritis bila terjadi komplikasi lymphedema atau penumpukan cairan limfe karena simpul dan pembuluh limfe yang tersumbat/rusak akibat operasi. Cairan limfe atau getah bening merupakan cairan yang sangat kaya dengan protein, sehingga jika terjadi luka akan sangat cepat mengalami proses pembusukan. Lymphedema tidak jarang menimbulkan kematian.
Sumber:
http://www.webmd.com
http://www.youtube.com/watch?v=WUoqsBxgXWI
http://www.pennhealth.com
http://www.airahospital.org

Biopsi Payudara

Rekan semua, untuk mengetahui adanya kanker pada payudara, selain dengan pemeriksaan yang bersifat pencitraan (gambar), juga dapat dengan cara mengambil contoh jaringan payudara. Tahukah rekan-rekan tentang biopsi payudara? Bagaimana biopsi dilakukan? Adakah tipe-tipenya? Berikut ini tulisan yang saya rangkum dari berbagai sumber…
Biopsi payudara (breast biopsy) merupakan tindakan untuk mengambil contoh jaringan payudara dan dilihat di bawah lensa mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker payudara. Tindak biopsy payudara biasanya dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut benjolan payudara yang ditemukan saat pemeriksaan dengan mammogram atau USG payudara.
Hasil biopsy payudara akan memberikan jawaban apakah contoh jaringan payudara pada benjolan merupakan bersifat kanker-ganas (malignant) atau non kanker-jinak (benign).
Terdapat beberapa cara untuk melakukan biopsy payudara.
Yang umum dilakukan adalah:
1. Fine-needle aspiration biopsy (FNA) – menggunakan jarum kecil yang dimasukkan melalui kulit payudara dan dari ujung jarum tersebut, contoh jaringan diambil untukkemudian diperiksa. FNA biasanya digunakan untuk mengambil contoh jaringan benjolan yang padat atau berisi cairan (kista). Jika benar kista, maka akan kempis setelah semua cairan diambil. Jika tidak ada cairan, tipe biopsy lain akan dilakukan.

2. Core needle biopsy – menggunakan jarum yang lebih besar dengan bentuk ujung yang khusus. Jarum dimasukkan, menembus kulit sampai ke benjolan, dan contoh jaringan diambil seukuran ujung pensil. Biopsi jenis ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan unit penyedot yang secara perlahan akan mengambil contoh jaringan yang lebih besar.

3. Stereotactic biopsy – menggunakan sinar X tipe khusus dengan jarum yang sama tipenya dengan core needle biopsy. Teknik ini dapat menemukan benjolan yang tidak dapat dirasakan dengan rabaan, tetapi terlihat saat pemeriksaan dengan mammogram atau USG payudara. Sayatan kecil dibuat di kulit payudara untuk memudahkan jarum masuk ke payudara dengan panduan sinar X. Stereotactic biopsy hanya diberlakukan untuk kasus-kasus tertentu dan hanya dokter ahli yang mengijinkan dilakukannya biopsy ini.

4. Open biopsy – biopsy terbuka dengan mengiris kulit dan mengambil sebagian atau seluruh benjolan. Jika dokter tidak dapat merasakan adanya benjolan, jarum atau kabel khusus akan dimasukkan ke area yang dicurigai saat pemeriksaan mammogram sebelum pembedahan dilakukan. Gambar jarum atau kabel tersebut akan membantu dokter menentukan area di mana benjolan terjadi dan menentukan sayatan bedah yang harus dilakukan untuk mengambil benjolan tersebut.

Pemeriksaan dan biopsy lanjutan akan dilakukan jika ditemukan masalah (tanda-tanda adanya kanker) pada biopsi pertama.
Sumber :
http://women.webmd.com
http://nlm.nih.gov
http://healthinformation.centracare.com
http://revolutionhealth.com
http://mayoclinic.com

Suhu Payudara Naik? Awas Kanker Payudara!

Rekan semua, berbagai tanda kanker payudara telah kita ketahui. Perubahan warna kulit, kulit mengkerut, puting tertarik ke dalam, juga keluarnya cairan dari puting merupakan tanda umum kanker payudara. Ternyata ada satu lagi kondisi yang harus kita waspadai. Perubahan suhu payudara! Naiknya suhu payudara ternyata merupakan indikasi gejala ketidaknormalan jaringan payudara. Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Yuk kita simak bersama…
Thermografi payudara (breast thermography) merupakan satu prosedur diagnostic yang mencitrakan payudara sebagai langkah deteksi dini kanker payudara. Prosedur thermografi payudara didasarkan pada prinsip bahwa level kimiawi dan aktivitas pembuluh darah pada payudara dengan jaringan pra-kanker hampir selalu lebih tinggi dari payudara normal. Ketika massa pra-kanker dan kanker menjadi jaringan dengan metabolisme tinggi, mereka membutuhkan suplai nutrisi yang melimpah untuk mempertahankan pertumbuhannya.
Untuk itu, mereka meningkatkan sirkulasi selnya dengan memproduksi zat kimia yang mampu membuat pembuluh darah selalu dalam keadaan terbuka, mengaktifkan pembuluh darah yang macet, dan bahkan menciptakan pembuluh darah baru (neoangiogenesis). Proses ini menghasilkan peningkatan suhu di dalam payudara.
Thermografi payudara dilakukan dengan menggunakan kamera inframerah ultra sensitif (ultra-sensitive infrared cameras) dan computer canggih untuk mendeteksi, menganalisis, serta menghasilkan gambar (citra) diagnostik ber-resolusi tinggi yang mampu menagkap adanya perubahan temperature dan aktivitas pembuluh.
Prosedur berjalan dengan nyaman, tanpa rasa sakit, tanpa radiasi ataupun kompresi sebagaimana pada mamografi Pasien berdiri di depan kamera dengan melepas pakaian dari pinggang ke atas. Posisi berdiri tegak dengan mengangkat kedua telapak tangan di di belakang kepala.

Dengan pemeriksaan secara cermat pada perubahan temperature dan pembuluh darah payudara, tanda adanya kemungkinan tumbuhnya sel pra-kanker atau kanker dapat terdeteksi sampai 10 tahun lebih awal jika dibandingkan dengan menggunakan prosedur lain, seperti atau mammography dan ductography. Hal ini dapat terjadi karena thermografi payudara sangat sangat sensitive, sehingga perubahan temperature dan pembuluh darah dapat diketahui, sebagai tanpa paling awal kanker payudara dan atau kondisi pra-kanker payudara.
Thermografi payudara telah diteliti selama lebih dari 30 tahun, dan lebih dari 800 ulasan studi thermografi telah dihasilkan. Selama rentang waktu penelitian tersebut di atas, lebih dari 250.000 wanita berusia 12 tahun ke atas, berpartisipasi di dalamnya,. Hasilnya, menunjukkan bahwa tingkat sensitivitas thermografi payudara mencapai 90%.
Penetian menunjukkan bahwa:
1. Citra inframerah yang tidaknormal merupakan tanda penting adanya risiko tinggi terjadinya kanker payudara.
2. Wanita dengan sejarah keluarga kanker payudara memiliki risiko 8 kali lipat lebih tinggi dari orang tuanya.
3. Ketidaknormalan yang tetap tertangkap pada pemeriksaan thermografi berikutnya menandakan risiko terkena kanker payudara di masa mendatang 22 kali lipat lebih tinggi.
4. Ketika wanita dengan ketidaknormalan tersebut menjalani perawatan kesehatan payudara, maka tingkat bertahan hidupnya naik sekitar 61%.
5. Akhirnya, jika digunakan pendekatan multimodal (uji klinis, mamografi, dan thermografi), 95% stadium awal kanker payudara akan terdeteksi.
Hasil positif adanya pertambahan suhu payudara mengindikasikan munculnya berbagai ketidaknormalan payudara seperti mastitis, tumor jinak, kista payudara, kanker payudara, juga penyakit lainnya.
Sebagaimana sidik jari, setiap pasien akan memperlihatkan “peta” payudaranya masing-masing. Pemeriksaan secara regular akan menghasilakn serial gambar “peta” payudara seorang wanita yang dapat menunjukkan tanda awal adanya ketidaknormalan. Pada pasien tanpa kanker, hasil pemeriksaan dapat digunakan untuk mengindikasikan tingkat risiko munculnya kanker payudara di masa mendatang.
Citra Payudara Sehat dengan Warna Biru dan Hijau
Sebaliknya, pada pasien dengan tanda ketidaknormalan, citra inframerah thermografi memberikan peringatan dini. Dengan melakukan pemeriksaan lanjutan secara teratur dengan thermografi, periksa payudara sendiri, uji klinis, dan uji-uji lainnya, maka pasien tersebut memiliki peluang mendeteksi kanker payudara lebih baik pada stadium awal, serta mencegah pertumbuhan tumor invasif.
Citra Payudara Kiri dengan Ketidaknormalan-Grayscale (Hitam) dan Color (Merah)
Kemampuan thermografi payudara dalam mendeteksi kondisi pra-kanker payudara atau gejala kanker pada stadium yang sangat-sangat dini, terletak pada kemampuan unik untuk menangkap variasi suhu dan perubahan pembuluh darah yang diakibatkan perubahan (paling awal) fungsi jaringan.
Namun bagaimanapun, thermografi payudara ada kekurangannya, yaitu tidak memiliki kemampuan untuk menunjukkan lokasi tumor. Sehingga pemeriksaan thermografi harus diikuti dengan pemeriksaan mamografi dan uji fisik untuk memastikannya.
Thermografi payudara tidak dapat menggantikan mamografi, begitu juga sebaliknya mamografi tidak dapat menggantikan thermografi payudara, kedua saling melengkapi.
Ketika diumumkan bahwa 1 diantara 8 wanita memiliki risiko mengidap kanker payudara, maka wanita (terutama yang memiliki sejarah keluarga pengidap kanker payudara) harus menggunakan semua cara untuk mendeteksi kanker sejak dini agar tingkat kesembuhan dan bertahan hidup kita menjadi lebih tinggi.
Melakukan periksa payudara sendiri, uji fisik, thermografi dan mamografi. Jika kanker terdeteksi pada stadium awal, tingkat kesembuhan mencapai 95%. Dan, thermografi payudara yang mampu menangkap ketidaknormalan payudara pada stadium yang sangat-sangat dini (10 tahun lebih awal), tentunya merupakan sebuah kabar gembira bagi kaum hawa.
Sumber :
www.breastthermography.com
www.thermogramcenter.com
www.tahoma-clinic.com
www.balancedlivingmag.com

USG Payudara. Apa Itu?

Periksa USG. Pasti yang lekat di benak kita adalah periksa kehamilan. Pemeriksaan kandungan yang mampu memberikan informasi kondisi kesehatan juga jenis kelamin si jabang bayi sebelum kelahirannya, saat ini menjadi sebuah keharusan setiap pasangan yang menantikan kelahiran buah hati. Tapi, apakah rekan semua juga pernah mendengar tentang USG payudara? Apa itu USG payudara? Berikut tulisan saya…
USG payudara (breast ultrasound) yang juga dikenal dengan sonography atau ultrasonography, sering digunakan untuk mengevaluasi ketidaknormalan payudara yang ditemukan pada hasil mammography diagnostic atau uji klinis payudara. USG memberi kebebasan orientasi pencitraan payudara hampir dari arah manapun, karena fleksibilitas alat yang digerakkan tangan untuk memeriksa seluruh bagian payudara.
USG sangat bagus untuk mencitrakan kista payudara: kantung bulat, berisi cairan, di dalam payudara. USG dengan cepat dapat menemukan kista (selalu non kanker) ataupun pertambahan volume jaringan padat (dense mass) yang biasanya dirujuk dilakukannya biopsy untuk menentukan apakah jaringan tersebut bersifat ganas (cancerous).
Hasil USG Payudara, Lubang2 Hitam di Sebelah Kiri adalah Kista
Jika hasil pemeriksaan USG dan mammogram keduanya memberikan hasil negative (tidak terlihat tanda adanya kanker), tetapi dokter masih curiga karena adanya massa padat ataupun penebalan payudara, maka seorang pasien akan menjalani proses lanjutan berupa biopsy payudara yang disebut fine needle aspiration biopsy (FNA) di area yang dicurigai tersebut.
Meski USG memiliki kemampuan gambar yang kontras, namun kurang dalam hal detil dan kalah baik dengan hasil mammography tradisional sekalipun. Karenanya badan administrasi makanan dan obat Amerika - U.S. Food and Drug Administration (FDA) tidak merekomendasikan USG payudara sebagai metode deteksi kanker payudara. Lebih jauh, USG digunakan untuk menyelidiki ketidaknormalan yang ditemukan pada hasil mammography atau uji payudara. Saat ini FDA hanya menyetujui mammography sebagai metode deteksi kanker payudara pada wanita tanpa gejala kanker payudara (asymptomatic women).
USG versus Mammography
USG memiliki reseolusi kontras yang sangat baik. USG dapat menemukan kista dan membedakannya dengan area jaringan payudara normal dengan gambar yang jelas. Namun, USG tidak memiliki resolusi spasial yang baik seperti pada mammography sehingga tidak dapat memberikan gambar (citra) sedetil hasil mammography.
Hasil Pencitraan dengan Mammograpgy Digital dan Tradisional
USG juga tidak mampu mendeteksi terjadinya kalsifikasi mikro (microcalcifications), yaitu penumpukan kalsium yang merupakan indikasi pertama terjadinya kanker payudara. Sebaliknya, mammography mampu memberikan citra kalsifikasi dengan sangat baik.
Meski hampir seluruh benjolan payudara dapat ditemukan dengan mammography atau USG, beberapa ketidaknormalan payudara terlewat dari deteksi kedua pemeriksaan ini. Contohnya, benjolan dapat dirasakan, tapi tidak terlihat pada gambar mammography atau USG. Jika hal tersebut terjadi, maka fine needle aspiration biopsy (FNA) akan dilakukan. Kurang dari 30% hasil biopsy yang menunjukkan hasil kanker. Pada kasus dimana ketidaknormalan tidak terlihat pada mammography atau USG, peluang terjadinya kanker payudara sangat kecil.
Kekurangan USG
USG membutuhkan waktu untuk menangkap ketidaknormalan payudara berdasar:
1. Kedalaman lokasi ketidaknormalan di dalam payudara.
2. Faktor peralatan dan operator.
3. Kontras gambar antara jaringan normal dan tidak normal.
USG kurang baik dalam mendeteksi kanker payudara karena :
1. Resolusi spasial yang rendah sehingga tidak mampu menghasilkan gambar detil.
2. Tidak dapat mendeteksi penumpukan kalsium pada tumor payudara.
3. Efektivitsnya sangat bergantung kecakapan dan kerampilan operator.
4. Tidak dapat mendokumentasikan jaringan payudara yang telah diperiksa.
5. Kegagalan hasil (kontras-hitam putih) dapat terjadi.
Bagaimana USG Payudara Dilakukan?

USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar (citra) payudara. Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dipancarkan dari sebuah tranduser ke payudara. Pantulan gelombang suara dari payudara ditangkap oleh tranduser dan kemudian diterjemahkan oleh sebuah komputer menjadi sebuah gambar (citra) yang terlihat di layar monitor.

Sebelum pemeriksaan dimulai, pasien akan berbaring pada tempat khusus. Payudara akan diolesi dengan gel. Gel tersebut berfungsi sebagai pelumas kulit dan membantu transmisi gelombang suara.
Saat pemeriksaan dimulai, dokter atau petugas akan menggeser-geserkan transduser di payudara. Transduser akan memancarkan dan menangkap pantulan gelombang suara. Komputer akan menganalisis pantulan suara tersebut dan menggambarkannya di layar monitor. Bentuk dan intensitas pantulan begantung pada kepadatan jaringan payudara.
Jika sebuah kista payudara sedang digambarkan, hampir seluruh gelombang suara akan melewati kista serta menghasilkan pantulan yang lemah. Jika tumor payudara yang digambarkan, gelombang suara akan memantul dari benda padat tersebut dan pola pantulannya diterjemahkan oleh komputer menjadi gambar yang dikenali/diindikasikan sebagai massa solid. Selama pemeriksaan pasien akan merasakan sedikit tekanan dari transduser.
Pemeriksaan USG akan berakhir setelah 20 atau 30 menit, namun akan lebih lama jika operator sulit menemukan ketidaknormalan yang dilaporkan. USG tidak menggunakan radiasi dan bebas rasa sakit.
Sumber :
http://www.cancer.org
http://www.imaginis.com

Mendeteksi Kanker dengan Ductography

Rekan semua, kita telah ketahui bahwa salah satu tanda kanker payudara adalah keluarnya cairan dari puting. Puting, memiliki sekitar 15 sampai 20 lubang ASI dan cairan tersebut keluar dari salah satunya. Bagaimana kita dapat mengetahui saluran susu dan lubang puting mana yang bermasalah? Berikut tulisannya…
Ductography (juga disebut galactography) adalah satu tipe khusus dari pencitraan mammography yang dibuat kontras untuk memperlihatkan saluran air susu yang ada di dalam payudara. Ductography dapat membantu dalam mendiagnosis penyebab keluarnya cairan dari puting (nipple discharge) dan sangat baik untuk mendiagnosis intraductal papilloma dan kondisi abnormal lainnya. Papiloma adalah tumor non-kanker yang bentuknya seperti kutil dan memiliki akar dan cabang yang tumbuh di dalam saluran air susu. Papiloma merupakan penyebab paling umum terjadinya nipple discharge.
Pengeluaran cairan dari puting dapat disebabkan tumor non kanker (seperti papiloma) atau tumor kanker . Namun bagaimanapun, mayoritas nipple discharge diakibatkan tumor jinak (non-kanker). Khususnya, cairan berwarna kuning hijau biru atau hitam biasanya dikategorikan tidak mencurigakan.
Sebagai contoh, cairan berwarna biru atau hitam sering berkaitan dengan kista jinak. Cairan yang bercampur darah, tidak berwarna, atau berwarna bening justru lebih mencurigakan, tapi biasanya hasil pemeriksaan lebih lanjut mendiagnosa bahwa kondisinya tidak membahayakan.

Bilateral nipple discharge (cairan keluar dari kedua puting payudara) biasanya tidak berbahaya dan tidak menuntut pemeriksaan dengan ductography atau prosedur yang lain. Namun bagaimanapun juga, semua cairan yang terus menerus keluar dari puting harus dilaporkan kepada dokter untuk diperiksa.
Apakah Semua Wanita Dapat Menjalani Ductography?
Hampir semua wanita dapat melakukan ductography, kecuali wanita dengan kondisi:
1. Wanita dengan alergi berat terhadap media kontras pemeriksaan yang digunakan selama prosedur. (pada beberapa kasus, dimungkinkan melakukan ductography dengan pengobatan awal dan kontras non-ionik karena sebagian kecil kontras sebenarnya diserap tubuh selama prosedur)
2. Wanita yang pernah menjalani operasi puting payudara yang menyebabkan tidak adanya koneksi sama sekali antara puting dengan salurannya. (hasilnya sangat terbatas, namun masih memiliki informasi dalam mendeteksi ketidaknormalan pada satu bagian kecil saluran di bawah puting)
3. Wanita dengan kondisi puting sangat melesak ke dalam (retractive nipple) karena akan membuat prosedur sulit dilakukan.
Berbeda dengan screening mammography dan diagnostic mammography, ductography merupakan satu prosedur yang dikhususkan dan hanya dilakukan pada rumah sakit tertentu oleh ahli radiologi yag berpengalaman dengan ductography. Banyak fasilitas kesehatan melayani screening dan diagnostic mammography, tetapi tidak melayani ductography.
Bagaimana ductography dilakukan?
Prosedur ductography membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam.Pasien yang dirujuk melakukan ductography semuanya mengalami pengeluaran cairan dari puting. Sebelum menjalankan prosedur, puting akan dibersihkan dan disterilkan dengan alkhohol untuk membersihkan sisa cairan yang kering dan menempel pada puting. Petugas kemudian akan melakukan pijatan pada payudara untuk mendapatkan cairan.
Pasien yang mengalami nipple discharge, akan memiliki titik dimana saat dipencet cairan akan keluar. Setelah mengidentifikasi saluran yang mengeluarkan cairan, petugas radiologi akan menancapkan satu jarum (disebut blunt-tipped cannula) pada area di puting tersebut sementara pasien memegang putingnya dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Biasanya tanpa tarikan, puting hanya sedikit diarahkan ke bawah, hal ini diperlukan agar cannula dapat masuk ke dalam saluran air susu si pasien.
Cannula, jarum bengkok di bagian ujungnya
Setelah cannula dapat masuk, sedikit cairan radiopaque (media kontras) disuntikkan ke dalam payudara melalui suntikan yang disambungkan ke cannula. Payudara kemudian dicitrakan dengan mammography. Kontras dari unsur radiopaque membantu pencitraan anatomi saluran air susu pada hasil pencitraan. Setelah selesai, puting ditempel plester untuk menghindari keluarnya cairan ke pakaian pasien.
Media kontras radiopaque adalah sebuah cairan obat yang dibuat dari zat yang melemahkan (attenuate) sinar X saat melintasi organ yang mengandung media kontras ini (pada kasus ini saluran air susu di payudara). Saluran air susu yang diisi media kontras akan terlihat lebih cerah dari hasil mamogram dan memungkinkan ahli radiologi melihat dengan lebih baik adanya intraductal papilloma atau ketidaknormalan lainnya yang terjadi. Ketidaknormalan pada payudara untuk sebagai titik hitam di tengah saluran air susu yang terlihat putih.
Hasil Ductography
Hasil ductography:
1. Gambar a. payudara normal
2. Gambar b. payudara dengan duct ectasia
3. Gambar c. payudara dengan luka di saluran susu
4. Gambar d. payudara dengan intraductal papilloma
Jika petugas mengalami kesulitan dalam memasukkan cannula ke dalam saluran payudara, gel bius lokal atau kompres hangat biasa digunakan sebelum prosedur dilakukan kembali. Sebagian dokter melapisi ujung cannula dengan gel bius dan juga dioleskan pada permukaan puting. Jika cannula masih juga sulit masuk, setelah dilakukan tiga upaya tersebut di atas, prosedur biasanya dibatalkan dan dijadwalkan kembali satu atau dua minggu kemudian.
Apakah Ductography Menyakitkan?
Prosedur ductography dapat memberikan sedikit rasa tidak nyaman, namun secara keseluruhan tidak menyakitkan. Ductography akan lebih tidak nyaman, jika jumlah cairan yang keluar tidak cukup banyak karena akan menyulitkan dokter atau radiolog menemukan saluran mana yang menjadi sumber cairan. Kondisi ini akan membutuhkan pemeriksaan untuk menemukan saluaran yang tepat. Jika terdapat cairan yang cukup signifikan, jarum cannula lebih mudah dimasukan ke dalam saluaran payudara dan pasien pun hanya merasakan sedikit ketidaknyamanan.
Alat suntik digunakan untuk menyuntikkan media kontras melalui jarum cannula. Tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi menyebabkan sensasi “penuh” sama seperti saat payudara berisi ASI saat menyusui (laktasi). Jika pasien merasa “terlalu penuh” atau sakit saat media kontrasi disuntikkan, pasien harus memberitahu radiolog. Tujuan menyuntik penuh saluran aair susu dengan media kontras adalah untuk memperoleh gambar atau pencitraan sebagus mungkin. Sensasi tertekan atau penuh adalah tanda yang baik karena berarti saluran dalam kondisi penuh dan membesar (distended). Bagaimanapun juga, tetap harus hati-hati jangan sampai terlalu penuh karena justru dapat menghilangkan citra ketidaknormalan yang terjadi (terlalu kontras, sehingga noda/titik hitam justru tidak terlihat).
Proses Pengisian Cairan Radiopaque
Pada beberapa kasus, extravasation dapat terjadi selama ductography berlangsung. Extravasation adalah aliran media kontras dari saluran payudara keluar ke jaringan payudara di sekitarnya. Jika ini terjadi, cannula akan dilepas dan pasien diberi pengobatan penghilang rasa sakit (seperti ibuprofen) jika diperlukan. Prosedur akan dijadwalkan kembali, biasanya satu atau dua minggu kemudian. Untuk membantu meminimalkan terjadinya extravasation, ductography harus dilakukan oleh ahli radiologi dengan pengalaman yang signifikan terkait prosedur yang dilakukan.
Penanganan Apa yang Biasa Mengikuti Ductography?
Ductogram (juga disebut galactogram) sebagai hasil uji ductography, tidak selalu mampu mengidentifikasi penyebab nipple discharge. Mayoritas pasien yang menjalani ductography akhirnya memerlukan pembedahan untuk menangani cairan yang ada. Pembedahan dilakukan untuk mengambil papilloma dan bintil-bintil lainnya yang ada di dalam saluran payudara.
Pada beberapa kasus, pengangkatan seluruh saluran dilakukan. Sebagai contoh, beberapa pasien dengan duct ectasia (pelebaran dan pengerasan saluran air susu) memerlukan pembedahan untuk mengangkat saluran yang terganggu jika penangan yang lain, seperti kompres panas tidak bisa membantu.
Bahkan jika penyebab keluarnya cairan dari puting tetap belum diketahui setelah ductography, ductogram masih dapat membantu dokter bedah menemukan saluran yang terganggu, jadi hanya saluran tersebut saja yang perlu diangkat. Biasanya akan dibarengi dengan mencampur zat warna biru dalam media kontras radiografik sehingga dokter bedah dapat melihat saluran yang tidak normal tersebut adalah yang berwarna biru.
Beberapa dokter bedah merasa ductography tidak diperlukan sepanjang pasien cenderung memilih untuk menjalani pembedahan. Bagaimanapun juga, mengidentifikasikan tipe ketidaknormalan, jumlah ketidaknormalan, serta penyebarannya di dalam peyudara akan sangat membantu dalam membantu dokter bedah mengangkat sesedikit mungkin jaringan atau memastikan untuk mengangkat seluruh jaringan tekait dengan penyebaran ketidaknormalan yang ada.
Sumber :
http://www.about.breastcancer.com

Mendeteksi Kanker Payudara dengan Mamografi

Rekan semua, ada beberapa metode pemeriksaan dan pendeteksian kanker payudara Ada yang berupa gambar atau citra payudara, ada juga yang berupa laporan hasil uji laboratorium patologi. Salah satu metode yang mampu menangkap ketidaknormalan payudara dengan gambar adalah mamografi. Apa itu mamografi? bagaimana pemeriksaan dilakukan? Bagaimana gambar yang dihasilkan? Berikut ini uraiannya…
Mamografi (mammography) merupakan metode pencitraan payudara dengan menggunakan sinar X berdosis rendah. Tes yang sesungguhnya disebut mammogram. Terdapat dua tipe mammogram. Pertama, screening mammogram ditujukan untuk wanita dengan payudara yang tak bermasalah. Mencakup dua pencitraan sinar X untuk masing-masing payudara.
Kedua, diagnostic mammogram yang dilakukan untuk mengevaluasi ketidaknormalan pada pasien baru ataupun pasien lama yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan (sebagai contoh, wanita dengan kanker payudara yang ditangani dengan lumpectomy atau pengangkatan benjolan payudara). Sinar X tambahan dari sudut lain ataupun pencitraan khusus pada area tertentu (yang diduga ada kanker) pun dilakukan.
Mammogram dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, tempat praktik dokter ataupun fasilitas kesehatan lainnya yang menyediakan pemeriksaan payudara ini. Di Amerika Serikat, sejak 1 Oktober 1994, mammogram hanya dapat dilakukan di tempat yang mendapat sertifikat dari Food and Drug Administration (FDA). Tempat yang memiliki sertifikat FDA, secara resmi mendapat izin praktik, mengintepretasi gambar, serta mengembangkan mammogram.
Sebelum pemeriksaan, pasien akan diminta untuk mengisi formulir yang berisi informasi tingkat risiko kanker payudara serta mamografi yang dibutuhkan. Pasien akan dimintai keterangan tentang data diri dan sejarah kanker di keluarganya, detil menstruasi, catatan kelahiran, kontrasepsi yang digunakan, implant payudara, operasi payudara yang pernah dijalani, usia, serta terapi sulih hormonal (biasanya untuk wanita yang telah menopause). Mammogram sangat dianjurkan kepada wanita usia 40 tahun ke atas. Informasi tentang SADARI (periksa payudara sendiri) serta isu kesehatan payudara lainnya biasanya juga diberikan sebagai tambahan penjelasan.
Biasanya, mammogram dilakukan setelah ada diagnosis dari dokter, namun pasien juga dapat langsung datang ke tempat pemeriksaan (self-referral), dan sebelum dilakukan mammogram, pasien akan diminta keterangannya tentang apakah ada benjolan payudara, cairan yang keluar dari puting payudara, nyeri payudara, dan beberapa hal lain terkait tanda-tanda kanker payudara.
Posisi Saat Mammogram
Pasien akan diminta membuka baju dari pinggang ke atas dan diganti dengan pakaian rumah sakit. Kemudian berdiri di depan mesin mamografi. Penyinaran dilakukan satu per satu payudara dengan menempatkan payudara di atas penjepit lembar filem dari plastik atau metal. Kemudian, payudara akan ditekan sedatar mungkin diantara penjepit filem dan kotak plastic yang disebut paddle, yang menekan payudara dari atas ke bawah. Posisi ini disebut frontal-position. Proses berlangsung hanya beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Tekanan yang baik dapat dirasakan tidak nyaman, tetapi hal ini diperlukan untuk menghasilkan gambar yang jelas dari seluruh jaringan payudara.

Langkah selanjutnya, pasien berposisi di samping mesin mamografi. Penjepit filem akan dinaikan sehingga sisinya persis dengan posisi luar payudara, sedangkan sudutnya menyentuh ketiak. Paddle akan menekan payudara kembali beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Prosedur ini akan diulang untuk payudara satunya. Posisi ini disebut oblique-position. Totalnya empat sinar X, dua untuk masing-masing payudara. Sinar X tambahan dan teknik khusus biasanya diperlukan untuk mammogram diagnostic.

Mamogram dilihat dan diintepretasikan oleh seorang ahli radiology. Jika ditemukan area yang dicurigai atau menampakkan ketidaknormalan, sinar X tambahan akan direkomendasikan dan dapat dilakukan pada waktu yang sama. Namun biasanya, mammogram lanjutan akan dilakukan beberapa hari kemudian.
Pemeriksaan dengan mamografi biasanya membutuhkan waktu 15 sampai 30 menit. Pasien dengan mammogram diagnostic dapat membutuhkan waktu sampai 1 jam.
Perkembangan Teknologi Mamografi Digital
Sebuah riset penting bernama DMIST (Digital Mammographic Imaging Screening Trial) yang disponsori New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa 65% wanita akan diuntungkan dari penggunaan digital mamografi, dibandingkan mamografi tradisional yang menggunakan filem.

Wanita tersebut adalah:
1. Wanita dibawah 50 tahun (tanpa memandang tingkat kepadatan jaringan payudaranya).
2. Wanita segala usia dengan jaringan payudara yang heterogeneously dense (sangat padat) atau extremely dense (kepadatan ekstrem).
3. Wanita pada masa pre atau perimenopausal disegala usia (didefinisikan sebagai wanita yang mendapat menstruasi terakhir 12 bulan sebelum mamografi).
Di Amerika, National Cancer Institute (NCI) merekomendasikan:
1. Wanita usia 40 tahun harus periksa mamografi setiap satu atau dua tahun
2. Wanita usia 50 tahun keatas harus periksa setiap satu atau dua tahun.
3. Wanita dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi harus berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan mamografi sebelum usia 40 tahun.
Pada mamografi dengan filem (telah digunakan selama 35 tahun), gambar dihasilkan di lembar filem tersebut. Sekali gambar dihasilkan, tidak dapat dilakukan perubahan ataupun pengulangan. Jika gambar kurang terang, tidak dapat diperbaiki. Berbeda dengan mamografi digital yang menghasilkan gambar elektronik, gambar dapat diolah serta disimpan langsung di dalam komputer. Dengan teknologi digital, sensitivitas yang lebih tinggi dapat diciptakan dan akan sangat membantu pasien dengan ketidaknormalan payudara.
Hasil mammogram dengan filem.
Riset DMIST memperlihatkan bahwa mamografi digital secara signifikan terbukti lebih baik daripada mamografi filem, dalam pemeriksaan pada wanita di bawah 50 tahun, atau wanita segala usia dengan payudara yang memiliki kepadatan sangat tinggi. Teknologi digital telah mampu menangkap 30% lebih banyak ketidaknormalan payudara wanita yang melakukan pemeriksaan ini.
Hasil Mammogram Digital
Sejak 1990, tingkat kematian wanita akibat kanker payudara telah menurun. Hal ini diyakini karena kemajuan teknologi deteksi kanker payudara serta meningkatnya kesadaran wanita untuk memeriksakan payudara mereka secara lebih dini. Saat ini, hanya sekitar 8% dari unit mamografi yang ada di Amerika yang telah berteknologi dan bersystem digital.
Sumber :
http://www.breastcancer.org
http://cancerinfo.tri-kobe.org
http://www.dximaging.com

Tips Perawatan Payudara Saat Hamil

Rekan semua, kehamilan merupakan hal yang sangat ditunggu oleh setiap wanita telah menikah. Seorang wanita seakan menuju gerbang kesempurnaan karena mengandung penerus keluarga.
Hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa selama kehamilan seluruh tubuh mengalami perubahan karena mempersiapkan kehidupan si jabang bayi selama di dalam rahim ibu, juga pasca kelahirannya, tidak terkecuali payudara.
Selama kehamilan payudara mengalami perubahan. Yakni lebih kencang. Merawat payudara dengan baik selama hamil akan berdampak pada produksi ASI. Berikut ini adalah tips untuk merawat payudara pada saat hamil, di bagi berdasarkan fase kehamilan.
Umur kehamilan 3 bulan
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali se-lama 6 menit.
Usia Kehamilan 6-9 Bulan
Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa, kemudian pijat puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu agar mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
Selanjutnya kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam dan ke arah luar (berlawanan jarum jam). Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari. Lalu pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas. Setelah itu, puting susu dibersihkan dengan handuk kering dan bersih.
Pemijatan Payudara
Bersihkan payudara memakai air, lalu pijat memakai minyak. Pemijatan dilakukan dengan kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar search jarum jam can kemudian berbalik arah/ berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak berkelenjar. Usai massage, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari.
Senam Teratur
Senam yang bisa dilakukan, posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersedakep). Kemudian tekan kuatkuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali. Yang kedua, Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang can kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.
Memakai Bra yang Pas
Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benarbenar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara.
Nah, buat rekan yang sedang menanti kelahiran buah hati selamat berlatih dengan tips sederhana ini…

Pil KB dan Kanker Payudara

Rekan semua, ada berita bahwa program Keluarga Berencana juga berpengaruh terhadap prevalensi wanita mengidap kanker payudara. Bagaimana hal itu dapat terjadi? Berikut hasil studi para peneliti dari Australia.
Payudara selain merupakan organ kewanitaan yang bersifat vital juga merupakan organ yang memegang peranan penting dalam perkembangbiakkan manusia. Tak heran jika para perempuan di seluruh dunia menjaga organ yang satu ini sebaik mungkin agar terhindar dari segala macam penyakit. Tak terkecuali dari serangan kanker.
Studi terbaru pencegahan kanker payudara hadir dari para peneliti Australia. Mereka mengasumsikan bahwa dengan mengkonsumsi Pil KB atau Pil Pencegah Kehamilan di usia yang relatif muda dapat mengurangi risiko serangan kanker payudara.
Mengkonsumsi Pil KB rutin selama 12 bulan, risiko terkena serangan kanker payudara pun menjadi berkurang. Terlebih bagi perempuan muda yang memiliki gen BRCA1 sebanyak 10%-20%, seperti yang mereka laporkan di The Sydney Morning Herald dan dikutip dari ediets.com.
Hasil studi yang melibatkan 2000 perempuan berusia di bawah 40 tahun ini, memiliki kesempatan bagi perempuan terhindar kanker payudara. Kenyataan ini telah dipublikasikan dalam Jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention.
Sedangkan menurut studi yang dilakukan oleh AUS tahun lalu yang melibatkan 160.000 perempuan, menemukan bahwa Pil KB tersebut tidak menimbulkan kanker payudara dan malahan dapat mengurangi risiko terkena kanker rahim.
“Jika penelitian ini membuahkan hasil yang baik, akan menjadi langkah besar untuk menyelamatkan para perempuan yang memiliki risiko genetik tinggi terkena kanker payudara dan kanker rahim,” ujar Professor John Hopper, pimpinan penelitian ini, seperti dikutip dari IDI.
Tapi bagaimana pun juga sampai hasil penelitian tersebut terbukti benar ke-validitasannya, studi mengenai Pil KB ini masih dikategorikan sebagai hasil penelitian yang prematur.
Pil KB belum bisa dipastikan mencegah kanker payudara dan kanker rahim bagi perempuan dengan genetik BRCA1. Hal ini memang sangat penting bagi kaum perempuan di negeri Kangguru tersebut, karena 1 dari 500 perempuan Australia memiliki gen tersebut, dengan risiko terkena kanker payudara sebesar 60%.
Di Indonesia sendiri belum ada data statistik yang cukup valid tentang berapa jumlah dan prevalensi wanita Indonesia yang terkena kanker payudara.
Dituntut kesadaran kita bersama atas diri kita sendiri, untuk terus berupaya menjaga kesehatan dengan lebih bergaya hidup sehat, serta jangan ketinggalan untuk melakukan sadari (periksa payudara sendiri) bagi rekan-rekan yang telah berusia 20 tahun keatas.

Rahasia Payudara

Pijat Payudara Dalam Budaya Barat dan Timur
Kita tahu bahwa payudara sebagai “obyek wanita” selalu diinginkan untuk dapat menjadi “lebih besar” dan bukan “lebih sehat”. Di budaya Timur, terdapat sisi yang lain dimana pijat payudara diterima sebagai bagian dari perawatan kesehatan.
Berbeda dengan di barat, dalam budaya Timur melakukan perawatan pada payudara karena terkait masalah seksualitas, tabu untuk diungkap sebagai obrolan publik. Banyak wanita merasa tidak nyaman payudaranya disentuh orang lain, selain suaminya.
Meski berprofesi sebagai terapis pijat professional sekalipun, banyak terapis pria menghadapi penolakan klien saat menawarkan perawatan kesehatan payudara.
Saat ini statistik mengatakan bahwa 1 diantara 8 wanita mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Berapa banyak biaya untuk mendeteksi kanker payudara. Padahal jika dilakukan secara teratur, pijat payudara merupakan teknik sederhana dan aman untuk mendeteksi benjolan payudara sebagaimana teknik periksa payudara sendiri .
Negara Asia seperti Thailand, menempatkan pijat payudara sebagai terapi yang sangat berguna dan disarankan untuk dapat menjadi kegiatan rutin kesehatan. Meski belum direkomendasikan secara luas manfaatnya (baik untuk pembesaran maupun untuk mencegah tumor payudara). Rekan wanita semua dapat melakukannya sebagai metode sederhana pijat payudara yang dapat dilakukan sendiri di rumah di kala santai.
TEKNIK SEDERHANA PEMIJATAN PAYUDARA:
1. Pemijatan dapat dilakukan 3-5 kali dalam seminggu dengan waktu 5 sampai 10 menit setiap kali pemijatan, untuk menstimulasi pengeluaran hormone dari payudara dan ovarium (indung telur) serta mencegah pembentukan racun di saluran getah bening dan jaringan payudara.
2. Gunakan minyak sebagai pelumas saat melakukan pemijatan. Baby-oil, olive oil (minyak zaitun) yang khusus untuk kecantikan kulit, minyak biji almon atau apricot juga sangat baik digunakan (banyak digunakan di Barat). Jika alergi terhadap berbagai minyak tesebut, minyak kelapa ternyata juga sangat cock sebagai pelumas pemijatan.
3. Saat pemijatan, penggunakan krim atau serum pembesar payudara dapat juga disertakan. Tapi yang paling penting disini adalah pemijatannya.
4. Pijatlah payudara dengan lembut, gunakan minyak sebagi pelumas. Pijatan yang terlalu keras (kuat) justru akan membuat payudara sakit. Gunakan telapak tangan atau ujung jari-jari anda saat memijat untuk membuang racun-racun dari payudara melalui system kelenjar getah bening.
5. Letakkan kedua tangan di kedua payudara, mulailah gerakan memutar ke seluruh bagian payudara. Pijatlah juga payudara dari bawah ketiak ke depan, dari bagian bawah payudara ke arah atas.
6. Letakkan tangan di bagian bawah payudara, perlahan angkat payudara ke atas, gunakan gerakan perlahan disertai tekanan telapak tangan dengan lembut.
7. Hindari bra berkawat, jika di rumah ataupun saat tidur. Usahakan untuk tidak terlalu sering menggunakan bra berkawat karena bra model ini jika digunakan sebagai bra sehari-hari akan merusak jaringan payudara yang bersifat lembut serta menghambat aliran darah, oksigen dan cairan getah bening dengan baik, akibat tekanan yang ditimbulkan oleh kawat bra.
Menurut saya pribadi, pijat payudara merupakan “a wonderful way” untuk menjaga kesehatan payudara secara keseluruhan serta mampu memberikan efek pembesaran payudara secara alami.
Dengan melakukan pemijatan payudara secara teratur akan membantu payudara untuk mempertahankan kelembutan dan kekencangannya. Dan yang paling penting, pijat payudara akan membantu keseimbangan hormone dalam system endokrin tubuh.
Sumber : Tanya Richardson, Michigan, USA















Pengangkatan payudara
Rekan semua, tumor payudara merupakan satu bentuk ketidaknormalan perkembangbiakan sel yang ada di dalam jaringan payudara. Tumor (benjolan) ini meski ada yang bersifat jinak, namun jika semakin membesar, akan lebih baik jika diangkat untuk diketahui secara tepat dan lebih awal apakah benar jinak atau ganas. Lumpektomi merupakan tindak lanjut dari hasil biopsi yang saya uraikan pada tulisan terdahulu. Siapa wanita yang dapat dan tidak dapat menjalani lumpektomi? Bagaimana prosedur sebelum, saat, dan sesudah operasi? Pada tulisan ini saya coba uraikan secara ringkas berikut ilustrasinya, yang mungkin bagi sebagian rekan akan sedikit mengerikan. Namun saya lakukan ini agar rekan semua semakin peduli untuk merawat payudara dan memperhatikan kesehatannya. Yuk kita simak bersama…
Lumpektomi (lumpectomy) merupakan tindak operasi penyelamatan payudara, dengan mengambil/mengangkat tumor (benjolan) bersama jaringan normal payudara di sekitarnya. Prosedur penyelamatan payudara dapat dilakukan dengan anestesi (bius) lokal ataupun total .
Wanita yang dapat menjalani operasi lumpektomi adalah wanita yang:
1. Memiliki tumor tunggal dengan diameter kurang dari 5 cm,
2. Memiliki cukup jaringan normal sehingga pengangkatan tidak menghilangkan payudara,
3. Secara medis layak menjalani operasi pembedahan dan terapi radiasi lanjutan.
Lumpektomi biasanya akan diikuti dengan terapi radiasi yang merupakan standar terapi untuk wanita dengan kriteria seperti diatas. Penelitian lebih besar menunjukkan bahwa wanita yang menjalani penyelamatan payudara dengan terapi radiasi dan pengangkatan payudara secara menyeluruh memiliki tingkat bertahan hidup yang hampir sama . Namun, lumpektomi lebih memberikan hasil kosmestik (penampilan) payudara yang lebih baik.
Wanita yang tidak boleh menjalani lumpektomi adalah wanita yang:
1. Memiliki tumor jamak (banyak) dalam satu payudara,
2. Menjalani terapi radiasi payudara untuk penanganan awal kanker payudara,
3. Sedang hamil, sehingga harus menghindari terapi radiasi.
Prosedur Pembedahan
Bedah lumpektomi dilakukan dibawah anestesi (bius) lokal ataupun total dan membutuhkan waktu antara satu sampai dua jam. Penjepit metalik kecil akan dimasukkan untuk memberi tanda area serta mempermudah terapis melakukan perawatan. Simpul limfe (getah bening) juga akan diperiksa saat itu juga, saat jaringan payudara diangkat. Irisan akan dilakukan di bawah ketiak atau dengan membuat irisan terpisah di bawah tangan.
Prosedur Lumpektomi, Persiapan, Pembedahan, Pengangkatan Tumor, dan Penutupan
(sumber : http://www.airahospital.org)
Cairan biru atau zat radioaktif akan disuntikkan di sekitar puting. Zat tersebut akan diserap simpul limfe dan akan membantu mengidentifikasi simpul limfe mana yang harus diangkat . Prosedur ini juga disebut sebagai biopsy simpul limfe sentinel (sentinel lymph node biopsy).
Posisi Payudara dan Simpul Limfe (Getah Bening)
.
Jaringan yang diangkat akan dikirim ke laboratorium patologi dan diuji untuk mengidentifikasikan tipe tumor, simpul limfe yang telah mengandung sel tumor, serta menguji tumor terhadap sensitivitas hormonal (reseptor estrogen dan progesterone).
Pengujian khusus juga dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kesembuhan dan penanganan seperti uji HER2 dan oncotyping. Oncotype adalah uji diagnostik dilakukan pada stadium awal kanker. Uji ini akan menunjukkan kualifikasi kemungkinan munculnya kembali kanker payudara serta menentukan tipe kemoterapi yang cocok. Hasilnya akan didapatkan beberapa hari setelah pengujian.
Sebelum operasi dilakukan, dokter akan mempersiapkan:
1. Penjelasan dan gambaran prosedur pembedahan,
2. Informasi tentang pemulihan dan perawatan lanjutan.
Setelah pembedahan, pasien wajib memantau terjadinya komplikasi seperti infeksi atau lymphedema (pembengkakan lengan dan tangan). Segera laporkankepada dokter jika terjadi komplikasi yang ditandai adanya pembengkakan, pengumpulan cairan, kemerahan, atau tanda lain infeksi.
Penderita Lymphedema, Sebelum dam Sesudah Perawatan
Setelah menjalani operasi payudara, seorang wanita harus menjaga kondisi tubuhnya. Tidak boleh mengangkat barang dengan tangan pada sisi yang sama dengan payudara yang dioperasi setidaknya satu tahun. Kondisi tubuh harus tetap bersih, tidak boleh lembab dan dan harus terhindar dari luka.
Hal ini menjadi lebih kritis bila terjadi komplikasi lymphedema atau penumpukan cairan limfe karena simpul dan pembuluh limfe yang tersumbat/rusak akibat operasi. Cairan limfe atau getah bening merupakan cairan yang sangat kaya dengan protein, sehingga jika terjadi luka akan sangat cepat mengalami proses pembusukan. Lymphedema tidak jarang menimbulkan kematian.
Sumber:
http://www.webmd.com
http://www.youtube.com/watch?v=WUoqsBxgXWI
http://www.pennhealth.com
http://www.airahospital.org
















Mengenal Biopsi Payudara
Rekan semua, untuk mengetahui adanya kanker pada payudara, selain dengan pemeriksaan yang bersifat pencitraan (gambar), juga dapat dengan cara mengambil contoh jaringan payudara. Tahukah rekan-rekan tentang biopsi payudara? Bagaimana biopsi dilakukan? Adakah tipe-tipenya? Berikut ini tulisan yang saya rangkum dari berbagai sumber…
Biopsi payudara (breast biopsy) merupakan tindakan untuk mengambil contoh jaringan payudara dan dilihat di bawah lensa mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker payudara. Tindak biopsy payudara biasanya dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut benjolan payudara yang ditemukan saat pemeriksaan dengan mammogram atau USG payudara.
Hasil biopsy payudara akan memberikan jawaban apakah contoh jaringan payudara pada benjolan merupakan bersifat kanker-ganas (malignant) atau non kanker-jinak (benign).
Terdapat beberapa cara untuk melakukan biopsy payudara.
Yang umum dilakukan adalah:
1. Fine-needle aspiration biopsy (FNA) – menggunakan jarum kecil yang dimasukkan melalui kulit payudara dan dari ujung jarum tersebut, contoh jaringan diambil untukkemudian diperiksa. FNA biasanya digunakan untuk mengambil contoh jaringan benjolan yang padat atau berisi cairan (kista). Jika benar kista, maka akan kempis setelah semua cairan diambil. Jika tidak ada cairan, tipe biopsy lain akan dilakukan.

2. Core needle biopsy – menggunakan jarum yang lebih besar dengan bentuk ujung yang khusus. Jarum dimasukkan, menembus kulit sampai ke benjolan, dan contoh jaringan diambil seukuran ujung pensil. Biopsi jenis ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan unit penyedot yang secara perlahan akan mengambil contoh jaringan yang lebih besar.

3. Stereotactic biopsy – menggunakan sinar X tipe khusus dengan jarum yang sama tipenya dengan core needle biopsy. Teknik ini dapat menemukan benjolan yang tidak dapat dirasakan dengan rabaan, tetapi terlihat saat pemeriksaan dengan mammogram atau USG payudara. Sayatan kecil dibuat di kulit payudara untuk memudahkan jarum masuk ke payudara dengan panduan sinar X. Stereotactic biopsy hanya diberlakukan untuk kasus-kasus tertentu dan hanya dokter ahli yang mengijinkan dilakukannya biopsy ini.

4. Open biopsy – biopsy terbuka dengan mengiris kulit dan mengambil sebagian atau seluruh benjolan. Jika dokter tidak dapat merasakan adanya benjolan, jarum atau kabel khusus akan dimasukkan ke area yang dicurigai saat pemeriksaan mammogram sebelum pembedahan dilakukan. Gambar jarum atau kabel tersebut akan membantu dokter menentukan area di mana benjolan terjadi dan menentukan sayatan bedah yang harus dilakukan untuk mengambil benjolan tersebut.

Pemeriksaan dan biopsy lanjutan akan dilakukan jika ditemukan masalah (tanda-tanda adanya kanker) pada biopsi pertama.
Sumber :
http://women.webmd.com
http://nlm.nih.gov
http://healthinformation.centracare.com
http://revolutionhealth.com
http://mayoclinic.com











USG Payudara. Apa Itu?
Periksa USG. Pasti yang lekat di benak kita adalah periksa kehamilan. Pemeriksaan kandungan yang mampu memberikan informasi kondisi kesehatan juga jenis kelamin si jabang bayi sebelum kelahirannya, saat ini menjadi sebuah keharusan setiap pasangan yang menantikan kelahiran buah hati. Tapi, apakah rekan semua juga pernah mendengar tentang USG payudara? Apa itu USG payudara? Berikut tulisan saya…
USG payudara (breast ultrasound) yang juga dikenal dengan sonography atau ultrasonography, sering digunakan untuk mengevaluasi ketidaknormalan payudara yang ditemukan pada hasil mammography diagnostic atau uji klinis payudara. USG memberi kebebasan orientasi pencitraan payudara hampir dari arah manapun, karena fleksibilitas alat yang digerakkan tangan untuk memeriksa seluruh bagian payudara.
USG sangat bagus untuk mencitrakan kista payudara: kantung bulat, berisi cairan, di dalam payudara. USG dengan cepat dapat menemukan kista (selalu non kanker) ataupun pertambahan volume jaringan padat (dense mass) yang biasanya dirujuk dilakukannya biopsy untuk menentukan apakah jaringan tersebut bersifat ganas (cancerous).
Hasil USG Payudara, Lubang2 Hitam di Sebelah Kiri adalah Kista
Jika hasil pemeriksaan USG dan mammogram keduanya memberikan hasil negative (tidak terlihat tanda adanya kanker), tetapi dokter masih curiga karena adanya massa padat ataupun penebalan payudara, maka seorang pasien akan menjalani proses lanjutan berupa biopsy payudara yang disebut fine needle aspiration biopsy (FNA) di area yang dicurigai tersebut.
Meski USG memiliki kemampuan gambar yang kontras, namun kurang dalam hal detil dan kalah baik dengan hasil mammography tradisional sekalipun. Karenanya badan administrasi makanan dan obat Amerika - U.S. Food and Drug Administration (FDA) tidak merekomendasikan USG payudara sebagai metode deteksi kanker payudara. Lebih jauh, USG digunakan untuk menyelidiki ketidaknormalan yang ditemukan pada hasil mammography atau uji payudara. Saat ini FDA hanya menyetujui mammography sebagai metode deteksi kanker payudara pada wanita tanpa gejala kanker payudara (asymptomatic women).
USG versus Mammography
USG memiliki reseolusi kontras yang sangat baik. USG dapat menemukan kista dan membedakannya dengan area jaringan payudara normal dengan gambar yang jelas. Namun, USG tidak memiliki resolusi spasial yang baik seperti pada mammography sehingga tidak dapat memberikan gambar (citra) sedetil hasil mammography.
Hasil Pencitraan dengan Mammograpgy Digital dan Tradisional
USG juga tidak mampu mendeteksi terjadinya kalsifikasi mikro (microcalcifications), yaitu penumpukan kalsium yang merupakan indikasi pertama terjadinya kanker payudara. Sebaliknya, mammography mampu memberikan citra kalsifikasi dengan sangat baik.
Meski hampir seluruh benjolan payudara dapat ditemukan dengan mammography atau USG, beberapa ketidaknormalan payudara terlewat dari deteksi kedua pemeriksaan ini. Contohnya, benjolan dapat dirasakan, tapi tidak terlihat pada gambar mammography atau USG. Jika hal tersebut terjadi, maka fine needle aspiration biopsy (FNA) akan dilakukan. Kurang dari 30% hasil biopsy yang menunjukkan hasil kanker. Pada kasus dimana ketidaknormalan tidak terlihat pada mammography atau USG, peluang terjadinya kanker payudara sangat kecil.
Kekurangan USG
USG membutuhkan waktu untuk menangkap ketidaknormalan payudara berdasar:
1. Kedalaman lokasi ketidaknormalan di dalam payudara.
2. Faktor peralatan dan operator.
3. Kontras gambar antara jaringan normal dan tidak normal.
USG kurang baik dalam mendeteksi kanker payudara karena :
1. Resolusi spasial yang rendah sehingga tidak mampu menghasilkan gambar detil.
2. Tidak dapat mendeteksi penumpukan kalsium pada tumor payudara.
3. Efektivitsnya sangat bergantung kecakapan dan kerampilan operator.
4. Tidak dapat mendokumentasikan jaringan payudara yang telah diperiksa.
5. Kegagalan hasil (kontras-hitam putih) dapat terjadi.
Bagaimana USG Payudara Dilakukan?

USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar (citra) payudara. Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dipancarkan dari sebuah tranduser ke payudara. Pantulan gelombang suara dari payudara ditangkap oleh tranduser dan kemudian diterjemahkan oleh sebuah komputer menjadi sebuah gambar (citra) yang terlihat di layar monitor.

Sebelum pemeriksaan dimulai, pasien akan berbaring pada tempat khusus. Payudara akan diolesi dengan gel. Gel tersebut berfungsi sebagai pelumas kulit dan membantu transmisi gelombang suara.
Saat pemeriksaan dimulai, dokter atau petugas akan menggeser-geserkan transduser di payudara. Transduser akan memancarkan dan menangkap pantulan gelombang suara. Komputer akan menganalisis pantulan suara tersebut dan menggambarkannya di layar monitor. Bentuk dan intensitas pantulan begantung pada kepadatan jaringan payudara.
Jika sebuah kista payudara sedang digambarkan, hampir seluruh gelombang suara akan melewati kista serta menghasilkan pantulan yang lemah. Jika tumor payudara yang digambarkan, gelombang suara akan memantul dari benda padat tersebut dan pola pantulannya diterjemahkan oleh komputer menjadi gambar yang dikenali/diindikasikan sebagai massa solid. Selama pemeriksaan pasien akan merasakan sedikit tekanan dari transduser.
Pemeriksaan USG akan berakhir setelah 20 atau 30 menit, namun akan lebih lama jika operator sulit menemukan ketidaknormalan yang dilaporkan. USG tidak menggunakan radiasi dan bebas rasa sakit.
Sumber :
http://www.cancer.org
http://www.imaginis.com













Suhu Payudara Naik? Awas Kanker Payudara!
Rekan semua, berbagai tanda kanker payudara telah kita ketahui. Perubahan warna kulit, kulit mengkerut, puting tertarik ke dalam, juga keluarnya cairan dari puting merupakan tanda umum kanker payudara. Ternyata ada satu lagi kondisi yang harus kita waspadai. Perubahan suhu payudara! Naiknya suhu payudara ternyata merupakan indikasi gejala ketidaknormalan jaringan payudara. Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Yuk kita simak bersama…
Thermografi payudara (breast thermography) merupakan satu prosedur diagnostic yang mencitrakan payudara sebagai langkah deteksi dini kanker payudara. Prosedur thermografi payudara didasarkan pada prinsip bahwa level kimiawi dan aktivitas pembuluh darah pada payudara dengan jaringan pra-kanker hampir selalu lebih tinggi dari payudara normal. Ketika massa pra-kanker dan kanker menjadi jaringan dengan metabolisme tinggi, mereka membutuhkan suplai nutrisi yang melimpah untuk mempertahankan pertumbuhannya.
Untuk itu, mereka meningkatkan sirkulasi selnya dengan memproduksi zat kimia yang mampu membuat pembuluh darah selalu dalam keadaan terbuka, mengaktifkan pembuluh darah yang macet, dan bahkan menciptakan pembuluh darah baru (neoangiogenesis). Proses ini menghasilkan peningkatan suhu di dalam payudara.
Thermografi payudara dilakukan dengan menggunakan kamera inframerah ultra sensitif (ultra-sensitive infrared cameras) dan computer canggih untuk mendeteksi, menganalisis, serta menghasilkan gambar (citra) diagnostik ber-resolusi tinggi yang mampu menagkap adanya perubahan temperature dan aktivitas pembuluh.
Prosedur berjalan dengan nyaman, tanpa rasa sakit, tanpa radiasi ataupun kompresi sebagaimana pada mamografi Pasien berdiri di depan kamera dengan melepas pakaian dari pinggang ke atas. Posisi berdiri tegak dengan mengangkat kedua telapak tangan di di belakang kepala.

Dengan pemeriksaan secara cermat pada perubahan temperature dan pembuluh darah payudara, tanda adanya kemungkinan tumbuhnya sel pra-kanker atau kanker dapat terdeteksi sampai 10 tahun lebih awal jika dibandingkan dengan menggunakan prosedur lain, seperti atau mammography dan ductography. Hal ini dapat terjadi karena thermografi payudara sangat sangat sensitive, sehingga perubahan temperature dan pembuluh darah dapat diketahui, sebagai tanpa paling awal kanker payudara dan atau kondisi pra-kanker payudara.
Thermografi payudara telah diteliti selama lebih dari 30 tahun, dan lebih dari 800 ulasan studi thermografi telah dihasilkan. Selama rentang waktu penelitian tersebut di atas, lebih dari 250.000 wanita berusia 12 tahun ke atas, berpartisipasi di dalamnya,. Hasilnya, menunjukkan bahwa tingkat sensitivitas thermografi payudara mencapai 90%.
Penetian menunjukkan bahwa:
1. Citra inframerah yang tidaknormal merupakan tanda penting adanya risiko tinggi terjadinya kanker payudara.
2. Wanita dengan sejarah keluarga kanker payudara memiliki risiko 8 kali lipat lebih tinggi dari orang tuanya.
3. Ketidaknormalan yang tetap tertangkap pada pemeriksaan thermografi berikutnya menandakan risiko terkena kanker payudara di masa mendatang 22 kali lipat lebih tinggi.
4. Ketika wanita dengan ketidaknormalan tersebut menjalani perawatan kesehatan payudara, maka tingkat bertahan hidupnya naik sekitar 61%.
5. Akhirnya, jika digunakan pendekatan multimodal (uji klinis, mamografi, dan thermografi), 95% stadium awal kanker payudara akan terdeteksi.
Hasil positif adanya pertambahan suhu payudara mengindikasikan munculnya berbagai ketidaknormalan payudara seperti mastitis, tumor jinak, kista payudara, kanker payudara, juga penyakit lainnya.
Sebagaimana sidik jari, setiap pasien akan memperlihatkan “peta” payudaranya masing-masing. Pemeriksaan secara regular akan menghasilakn serial gambar “peta” payudara seorang wanita yang dapat menunjukkan tanda awal adanya ketidaknormalan. Pada pasien tanpa kanker, hasil pemeriksaan dapat digunakan untuk mengindikasikan tingkat risiko munculnya kanker payudara di masa mendatang.
Citra Payudara Sehat dengan Warna Biru dan Hijau
Sebaliknya, pada pasien dengan tanda ketidaknormalan, citra inframerah thermografi memberikan peringatan dini. Dengan melakukan pemeriksaan lanjutan secara teratur dengan thermografi, periksa payudara sendiri, uji klinis, dan uji-uji lainnya, maka pasien tersebut memiliki peluang mendeteksi kanker payudara lebih baik pada stadium awal, serta mencegah pertumbuhan tumor invasif.
Citra Payudara Kiri dengan Ketidaknormalan-Grayscale (Hitam) dan Color (Merah)
Kemampuan thermografi payudara dalam mendeteksi kondisi pra-kanker payudara atau gejala kanker pada stadium yang sangat-sangat dini, terletak pada kemampuan unik untuk menangkap variasi suhu dan perubahan pembuluh darah yang diakibatkan perubahan (paling awal) fungsi jaringan.
Namun bagaimanapun, thermografi payudara ada kekurangannya, yaitu tidak memiliki kemampuan untuk menunjukkan lokasi tumor. Sehingga pemeriksaan thermografi harus diikuti dengan pemeriksaan mamografi dan uji fisik untuk memastikannya.
Thermografi payudara tidak dapat menggantikan mamografi, begitu juga sebaliknya mamografi tidak dapat menggantikan thermografi payudara, kedua saling melengkapi.
Ketika diumumkan bahwa 1 diantara 8 wanita memiliki risiko mengidap kanker payudara, maka wanita (terutama yang memiliki sejarah keluarga pengidap kanker payudara) harus menggunakan semua cara untuk mendeteksi kanker sejak dini agar tingkat kesembuhan dan bertahan hidup kita menjadi lebih tinggi.
Melakukan periksa payudara sendiri, uji fisik, thermografi dan mamografi. Jika kanker terdeteksi pada stadium awal, tingkat kesembuhan mencapai 95%. Dan, thermografi payudara yang mampu menangkap ketidaknormalan payudara pada stadium yang sangat-sangat dini (10 tahun lebih awal), tentunya merupakan sebuah kabar gembira bagi kaum hawa.
Sumber :
www.breastthermography.com
www.thermogramcenter.com
www.tahoma-clinic.com
www.balancedlivingmag.com












Mendeteksi Kanker dengan Ductography
Rekan semua, kita telah ketahui bahwa salah satu tanda kanker payudara adalah keluarnya cairan dari puting. Puting, memiliki sekitar 15 sampai 20 lubang ASI dan cairan tersebut keluar dari salah satunya. Bagaimana kita dapat mengetahui saluran susu dan lubang puting mana yang bermasalah? Berikut tulisannya…
Ductography (juga disebut galactography) adalah satu tipe khusus dari pencitraan mammography yang dibuat kontras untuk memperlihatkan saluran air susu yang ada di dalam payudara. Ductography dapat membantu dalam mendiagnosis penyebab keluarnya cairan dari puting (nipple discharge) dan sangat baik untuk mendiagnosis intraductal papilloma dan kondisi abnormal lainnya. Papiloma adalah tumor non-kanker yang bentuknya seperti kutil dan memiliki akar dan cabang yang tumbuh di dalam saluran air susu. Papiloma merupakan penyebab paling umum terjadinya nipple discharge.
Pengeluaran cairan dari puting dapat disebabkan tumor non kanker (seperti papiloma) atau tumor kanker . Namun bagaimanapun, mayoritas nipple discharge diakibatkan tumor jinak (non-kanker). Khususnya, cairan berwarna kuning hijau biru atau hitam biasanya dikategorikan tidak mencurigakan.
Sebagai contoh, cairan berwarna biru atau hitam sering berkaitan dengan kista jinak. Cairan yang bercampur darah, tidak berwarna, atau berwarna bening justru lebih mencurigakan, tapi biasanya hasil pemeriksaan lebih lanjut mendiagnosa bahwa kondisinya tidak membahayakan.

Bilateral nipple discharge (cairan keluar dari kedua puting payudara) biasanya tidak berbahaya dan tidak menuntut pemeriksaan dengan ductography atau prosedur yang lain. Namun bagaimanapun juga, semua cairan yang terus menerus keluar dari puting harus dilaporkan kepada dokter untuk diperiksa.
Apakah Semua Wanita Dapat Menjalani Ductography?
Hampir semua wanita dapat melakukan ductography, kecuali wanita dengan kondisi:
1. Wanita dengan alergi berat terhadap media kontras pemeriksaan yang digunakan selama prosedur. (pada beberapa kasus, dimungkinkan melakukan ductography dengan pengobatan awal dan kontras non-ionik karena sebagian kecil kontras sebenarnya diserap tubuh selama prosedur)
2. Wanita yang pernah menjalani operasi puting payudara yang menyebabkan tidak adanya koneksi sama sekali antara puting dengan salurannya. (hasilnya sangat terbatas, namun masih memiliki informasi dalam mendeteksi ketidaknormalan pada satu bagian kecil saluran di bawah puting)
3. Wanita dengan kondisi puting sangat melesak ke dalam (retractive nipple) karena akan membuat prosedur sulit dilakukan.
Berbeda dengan screening mammography dan diagnostic mammography, ductography merupakan satu prosedur yang dikhususkan dan hanya dilakukan pada rumah sakit tertentu oleh ahli radiologi yag berpengalaman dengan ductography. Banyak fasilitas kesehatan melayani screening dan diagnostic mammography, tetapi tidak melayani ductography.
Bagaimana ductography dilakukan?
Prosedur ductography membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam.Pasien yang dirujuk melakukan ductography semuanya mengalami pengeluaran cairan dari puting. Sebelum menjalankan prosedur, puting akan dibersihkan dan disterilkan dengan alkhohol untuk membersihkan sisa cairan yang kering dan menempel pada puting. Petugas kemudian akan melakukan pijatan pada payudara untuk mendapatkan cairan.
Pasien yang mengalami nipple discharge, akan memiliki titik dimana saat dipencet cairan akan keluar. Setelah mengidentifikasi saluran yang mengeluarkan cairan, petugas radiologi akan menancapkan satu jarum (disebut blunt-tipped cannula) pada area di puting tersebut sementara pasien memegang putingnya dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Biasanya tanpa tarikan, puting hanya sedikit diarahkan ke bawah, hal ini diperlukan agar cannula dapat masuk ke dalam saluran air susu si pasien.
Cannula, jarum bengkok di bagian ujungnya
Setelah cannula dapat masuk, sedikit cairan radiopaque (media kontras) disuntikkan ke dalam payudara melalui suntikan yang disambungkan ke cannula. Payudara kemudian dicitrakan dengan mammography. Kontras dari unsur radiopaque membantu pencitraan anatomi saluran air susu pada hasil pencitraan. Setelah selesai, puting ditempel plester untuk menghindari keluarnya cairan ke pakaian pasien.
Media kontras radiopaque adalah sebuah cairan obat yang dibuat dari zat yang melemahkan (attenuate) sinar X saat melintasi organ yang mengandung media kontras ini (pada kasus ini saluran air susu di payudara). Saluran air susu yang diisi media kontras akan terlihat lebih cerah dari hasil mamogram dan memungkinkan ahli radiologi melihat dengan lebih baik adanya intraductal papilloma atau ketidaknormalan lainnya yang terjadi. Ketidaknormalan pada payudara untuk sebagai titik hitam di tengah saluran air susu yang terlihat putih.
Hasil Ductography
Hasil ductography:
1. Gambar a. payudara normal
2. Gambar b. payudara dengan duct ectasia
3. Gambar c. payudara dengan luka di saluran susu
4. Gambar d. payudara dengan intraductal papilloma
Jika petugas mengalami kesulitan dalam memasukkan cannula ke dalam saluran payudara, gel bius lokal atau kompres hangat biasa digunakan sebelum prosedur dilakukan kembali. Sebagian dokter melapisi ujung cannula dengan gel bius dan juga dioleskan pada permukaan puting. Jika cannula masih juga sulit masuk, setelah dilakukan tiga upaya tersebut di atas, prosedur biasanya dibatalkan dan dijadwalkan kembali satu atau dua minggu kemudian.
Apakah Ductography Menyakitkan?
Prosedur ductography dapat memberikan sedikit rasa tidak nyaman, namun secara keseluruhan tidak menyakitkan. Ductography akan lebih tidak nyaman, jika jumlah cairan yang keluar tidak cukup banyak karena akan menyulitkan dokter atau radiolog menemukan saluran mana yang menjadi sumber cairan. Kondisi ini akan membutuhkan pemeriksaan untuk menemukan saluaran yang tepat. Jika terdapat cairan yang cukup signifikan, jarum cannula lebih mudah dimasukan ke dalam saluaran payudara dan pasien pun hanya merasakan sedikit ketidaknyamanan.
Alat suntik digunakan untuk menyuntikkan media kontras melalui jarum cannula. Tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi menyebabkan sensasi “penuh” sama seperti saat payudara berisi ASI saat menyusui (laktasi). Jika pasien merasa “terlalu penuh” atau sakit saat media kontrasi disuntikkan, pasien harus memberitahu radiolog. Tujuan menyuntik penuh saluran aair susu dengan media kontras adalah untuk memperoleh gambar atau pencitraan sebagus mungkin. Sensasi tertekan atau penuh adalah tanda yang baik karena berarti saluran dalam kondisi penuh dan membesar (distended). Bagaimanapun juga, tetap harus hati-hati jangan sampai terlalu penuh karena justru dapat menghilangkan citra ketidaknormalan yang terjadi (terlalu kontras, sehingga noda/titik hitam justru tidak terlihat).
Proses Pengisian Cairan Radiopaque
Pada beberapa kasus, extravasation dapat terjadi selama ductography berlangsung. Extravasation adalah aliran media kontras dari saluran payudara keluar ke jaringan payudara di sekitarnya. Jika ini terjadi, cannula akan dilepas dan pasien diberi pengobatan penghilang rasa sakit (seperti ibuprofen) jika diperlukan. Prosedur akan dijadwalkan kembali, biasanya satu atau dua minggu kemudian. Untuk membantu meminimalkan terjadinya extravasation, ductography harus dilakukan oleh ahli radiologi dengan pengalaman yang signifikan terkait prosedur yang dilakukan.
Penanganan Apa yang Biasa Mengikuti Ductography?
Ductogram (juga disebut galactogram) sebagai hasil uji ductography, tidak selalu mampu mengidentifikasi penyebab nipple discharge. Mayoritas pasien yang menjalani ductography akhirnya memerlukan pembedahan untuk menangani cairan yang ada. Pembedahan dilakukan untuk mengambil papilloma dan bintil-bintil lainnya yang ada di dalam saluran payudara.
Pada beberapa kasus, pengangkatan seluruh saluran dilakukan. Sebagai contoh, beberapa pasien dengan duct ectasia (pelebaran dan pengerasan saluran air susu) memerlukan pembedahan untuk mengangkat saluran yang terganggu jika penangan yang lain, seperti kompres panas tidak bisa membantu.
Bahkan jika penyebab keluarnya cairan dari puting tetap belum diketahui setelah ductography, ductogram masih dapat membantu dokter bedah menemukan saluran yang terganggu, jadi hanya saluran tersebut saja yang perlu diangkat. Biasanya akan dibarengi dengan mencampur zat warna biru dalam media kontras radiografik sehingga dokter bedah dapat melihat saluran yang tidak normal tersebut adalah yang berwarna biru.
Beberapa dokter bedah merasa ductography tidak diperlukan sepanjang pasien cenderung memilih untuk menjalani pembedahan. Bagaimanapun juga, mengidentifikasikan tipe ketidaknormalan, jumlah ketidaknormalan, serta penyebarannya di dalam peyudara akan sangat membantu dalam membantu dokter bedah mengangkat sesedikit mungkin jaringan atau memastikan untuk mengangkat seluruh jaringan tekait dengan penyebaran ketidaknormalan yang ada.
Sumber :
http://www.about.breastcancer.com
Mendeteksi Kanker Payudara dengan Mamografi
Rekan semua, ada beberapa metode pemeriksaan dan pendeteksian kanker payudara Ada yang berupa gambar atau citra payudara, ada juga yang berupa laporan hasil uji laboratorium patologi. Salah satu metode yang mampu menangkap ketidaknormalan payudara dengan gambar adalah mamografi. Apa itu mamografi? bagaimana pemeriksaan dilakukan? Bagaimana gambar yang dihasilkan? Berikut ini uraiannya…
Mamografi (mammography) merupakan metode pencitraan payudara dengan menggunakan sinar X berdosis rendah. Tes yang sesungguhnya disebut mammogram. Terdapat dua tipe mammogram. Pertama, screening mammogram ditujukan untuk wanita dengan payudara yang tak bermasalah. Mencakup dua pencitraan sinar X untuk masing-masing payudara.
Kedua, diagnostic mammogram yang dilakukan untuk mengevaluasi ketidaknormalan pada pasien baru ataupun pasien lama yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan (sebagai contoh, wanita dengan kanker payudara yang ditangani dengan lumpectomy atau pengangkatan benjolan payudara). Sinar X tambahan dari sudut lain ataupun pencitraan khusus pada area tertentu (yang diduga ada kanker) pun dilakukan.
Mammogram dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, tempat praktik dokter ataupun fasilitas kesehatan lainnya yang menyediakan pemeriksaan payudara ini. Di Amerika Serikat, sejak 1 Oktober 1994, mammogram hanya dapat dilakukan di tempat yang mendapat sertifikat dari Food and Drug Administration (FDA). Tempat yang memiliki sertifikat FDA, secara resmi mendapat izin praktik, mengintepretasi gambar, serta mengembangkan mammogram.
Sebelum pemeriksaan, pasien akan diminta untuk mengisi formulir yang berisi informasi tingkat risiko kanker payudara serta mamografi yang dibutuhkan. Pasien akan dimintai keterangan tentang data diri dan sejarah kanker di keluarganya, detil menstruasi, catatan kelahiran, kontrasepsi yang digunakan, implant payudara, operasi payudara yang pernah dijalani, usia, serta terapi sulih hormonal (biasanya untuk wanita yang telah menopause). Mammogram sangat dianjurkan kepada wanita usia 40 tahun ke atas. Informasi tentang SADARI (periksa payudara sendiri) serta isu kesehatan payudara lainnya biasanya juga diberikan sebagai tambahan penjelasan.
Biasanya, mammogram dilakukan setelah ada diagnosis dari dokter, namun pasien juga dapat langsung datang ke tempat pemeriksaan (self-referral), dan sebelum dilakukan mammogram, pasien akan diminta keterangannya tentang apakah ada benjolan payudara, cairan yang keluar dari puting payudara, nyeri payudara, dan beberapa hal lain terkait tanda-tanda kanker payudara.
Posisi Saat Mammogram
Pasien akan diminta membuka baju dari pinggang ke atas dan diganti dengan pakaian rumah sakit. Kemudian berdiri di depan mesin mamografi. Penyinaran dilakukan satu per satu payudara dengan menempatkan payudara di atas penjepit lembar filem dari plastik atau metal. Kemudian, payudara akan ditekan sedatar mungkin diantara penjepit filem dan kotak plastic yang disebut paddle, yang menekan payudara dari atas ke bawah. Posisi ini disebut frontal-position. Proses berlangsung hanya beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Tekanan yang baik dapat dirasakan tidak nyaman, tetapi hal ini diperlukan untuk menghasilkan gambar yang jelas dari seluruh jaringan payudara.

Langkah selanjutnya, pasien berposisi di samping mesin mamografi. Penjepit filem akan dinaikan sehingga sisinya persis dengan posisi luar payudara, sedangkan sudutnya menyentuh ketiak. Paddle akan menekan payudara kembali beberapa detik saat sinar X dipancarkan. Prosedur ini akan diulang untuk payudara satunya. Posisi ini disebut oblique-position. Totalnya empat sinar X, dua untuk masing-masing payudara. Sinar X tambahan dan teknik khusus biasanya diperlukan untuk mammogram diagnostic.

Mamogram dilihat dan diintepretasikan oleh seorang ahli radiology. Jika ditemukan area yang dicurigai atau menampakkan ketidaknormalan, sinar X tambahan akan direkomendasikan dan dapat dilakukan pada waktu yang sama. Namun biasanya, mammogram lanjutan akan dilakukan beberapa hari kemudian.
Pemeriksaan dengan mamografi biasanya membutuhkan waktu 15 sampai 30 menit. Pasien dengan mammogram diagnostic dapat membutuhkan waktu sampai 1 jam.
Perkembangan Teknologi Mamografi Digital
Sebuah riset penting bernama DMIST (Digital Mammographic Imaging Screening Trial) yang disponsori New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa 65% wanita akan diuntungkan dari penggunaan digital mamografi, dibandingkan mamografi tradisional yang menggunakan filem.

Wanita tersebut adalah:
1. Wanita dibawah 50 tahun (tanpa memandang tingkat kepadatan jaringan payudaranya).
2. Wanita segala usia dengan jaringan payudara yang heterogeneously dense (sangat padat) atau extremely dense (kepadatan ekstrem).
3. Wanita pada masa pre atau perimenopausal disegala usia (didefinisikan sebagai wanita yang mendapat menstruasi terakhir 12 bulan sebelum mamografi).
Di Amerika, National Cancer Institute (NCI) merekomendasikan:
1. Wanita usia 40 tahun harus periksa mamografi setiap satu atau dua tahun
2. Wanita usia 50 tahun keatas harus periksa setiap satu atau dua tahun.
3. Wanita dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi harus berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan mamografi sebelum usia 40 tahun.
Pada mamografi dengan filem (telah digunakan selama 35 tahun), gambar dihasilkan di lembar filem tersebut. Sekali gambar dihasilkan, tidak dapat dilakukan perubahan ataupun pengulangan. Jika gambar kurang terang, tidak dapat diperbaiki. Berbeda dengan mamografi digital yang menghasilkan gambar elektronik, gambar dapat diolah serta disimpan langsung di dalam komputer. Dengan teknologi digital, sensitivitas yang lebih tinggi dapat diciptakan dan akan sangat membantu pasien dengan ketidaknormalan payudara.
Hasil mammogram dengan filem.
Riset DMIST memperlihatkan bahwa mamografi digital secara signifikan terbukti lebih baik daripada mamografi filem, dalam pemeriksaan pada wanita di bawah 50 tahun, atau wanita segala usia dengan payudara yang memiliki kepadatan sangat tinggi. Teknologi digital telah mampu menangkap 30% lebih banyak ketidaknormalan payudara wanita yang melakukan pemeriksaan ini.
Hasil Mammogram Digital
Sejak 1990, tingkat kematian wanita akibat kanker payudara telah menurun. Hal ini diyakini karena kemajuan teknologi deteksi kanker payudara serta meningkatnya kesadaran wanita untuk memeriksakan payudara mereka secara lebih dini. Saat ini, hanya sekitar 8% dari unit mamografi yang ada di Amerika yang telah berteknologi dan bersystem digital.
Sumber :
http://www.breastcancer.org
http://cancerinfo.tri-kobe.org
http://www.dximaging.com














Tips Perawatan Payudara Saat Hamil
Rekan semua, kehamilan merupakan hal yang sangat ditunggu oleh setiap wanita telah menikah. Seorang wanita seakan menuju gerbang kesempurnaan karena mengandung penerus keluarga.
Hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa selama kehamilan seluruh tubuh mengalami perubahan karena mempersiapkan kehidupan si jabang bayi selama di dalam rahim ibu, juga pasca kelahirannya, tidak terkecuali payudara.
Selama kehamilan payudara mengalami perubahan. Yakni lebih kencang. Merawat payudara dengan baik selama hamil akan berdampak pada produksi ASI. Berikut ini adalah tips untuk merawat payudara pada saat hamil, di bagi berdasarkan fase kehamilan.
Umur kehamilan 3 bulan
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali se-lama 6 menit.
Usia Kehamilan 6-9 Bulan
Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa, kemudian pijat puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu agar mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
Selanjutnya kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam dan ke arah luar (berlawanan jarum jam). Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari. Lalu pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas. Setelah itu, puting susu dibersihkan dengan handuk kering dan bersih.
Pemijatan Payudara
Bersihkan payudara memakai air, lalu pijat memakai minyak. Pemijatan dilakukan dengan kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar search jarum jam can kemudian berbalik arah/ berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak berkelenjar. Usai massage, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari.
Senam Teratur
Senam yang bisa dilakukan, posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersedakep). Kemudian tekan kuatkuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali. Yang kedua, Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang can kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.
Memakai Bra yang Pas
Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benarbenar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara.
Nah, buat rekan yang sedang menanti kelahiran buah hati selamat berlatih dengan tips sederhana ini…













Pil KB dan Kanker Payudara
Rekan semua, ada berita bahwa program Keluarga Berencana juga berpengaruh terhadap prevalensi wanita mengidap kanker payudara. Bagaimana hal itu dapat terjadi? Berikut hasil studi para peneliti dari Australia.
Payudara selain merupakan organ kewanitaan yang bersifat vital juga merupakan organ yang memegang peranan penting dalam perkembangbiakkan manusia. Tak heran jika para perempuan di seluruh dunia menjaga organ yang satu ini sebaik mungkin agar terhindar dari segala macam penyakit. Tak terkecuali dari serangan kanker.
Studi terbaru pencegahan kanker payudara hadir dari para peneliti Australia. Mereka mengasumsikan bahwa dengan mengkonsumsi Pil KB atau Pil Pencegah Kehamilan di usia yang relatif muda dapat mengurangi risiko serangan kanker payudara.
Mengkonsumsi Pil KB rutin selama 12 bulan, risiko terkena serangan kanker payudara pun menjadi berkurang. Terlebih bagi perempuan muda yang memiliki gen BRCA1 sebanyak 10%-20%, seperti yang mereka laporkan di The Sydney Morning Herald dan dikutip dari ediets.com.
Hasil studi yang melibatkan 2000 perempuan berusia di bawah 40 tahun ini, memiliki kesempatan bagi perempuan terhindar kanker payudara. Kenyataan ini telah dipublikasikan dalam Jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention.
Sedangkan menurut studi yang dilakukan oleh AUS tahun lalu yang melibatkan 160.000 perempuan, menemukan bahwa Pil KB tersebut tidak menimbulkan kanker payudara dan malahan dapat mengurangi risiko terkena kanker rahim.
“Jika penelitian ini membuahkan hasil yang baik, akan menjadi langkah besar untuk menyelamatkan para perempuan yang memiliki risiko genetik tinggi terkena kanker payudara dan kanker rahim,” ujar Professor John Hopper, pimpinan penelitian ini, seperti dikutip dari IDI.
Tapi bagaimana pun juga sampai hasil penelitian tersebut terbukti benar ke-validitasannya, studi mengenai Pil KB ini masih dikategorikan sebagai hasil penelitian yang prematur.
Pil KB belum bisa dipastikan mencegah kanker payudara dan kanker rahim bagi perempuan dengan genetik BRCA1. Hal ini memang sangat penting bagi kaum perempuan di negeri Kangguru tersebut, karena 1 dari 500 perempuan Australia memiliki gen tersebut, dengan risiko terkena kanker payudara sebesar 60%.
Di Indonesia sendiri belum ada data statistik yang cukup valid tentang berapa jumlah dan prevalensi wanita Indonesia yang terkena kanker payudara.
Dituntut kesadaran kita bersama atas diri kita sendiri, untuk terus berupaya menjaga kesehatan dengan lebih bergaya hidup sehat, serta jangan ketinggalan untuk melakukan sadari (periksa payudara sendiri) bagi rekan-rekan yang telah berusia 20 tahun keatas.


















Rahasia Payudara
Setiap bagian tubuh menyimpan rahasianya sendiri. Begitu juga payudara. Selain fakta bahwa payudara rentan sinar matahari, tahukah anda kalau ternyata ada 4 juta payudara palsu yang beredar.
Kebanyakan wanita hanya memusingkan bagaimana cara memperindah bentuk payudara. Para wanita ini sibuk melakukan penanaman silikon dan sejenisnya serta mempercantik payudara dengan model bra yang terbaru.
Pernahkan mendengar payudara Anda mengeluh? Mulai sekarang Anda harus tahu beberapa hal penting tentang payudara.
Payudara bisa bertambah gemuk
Ketika memasuki umur 20 tahun, payudara mulai menghasilkan lemak, kelenjar susu dan kolagen. “Dalam umur itu, kelenjar dan kolagen menyusut dan digantikan oleh lemak dan lebih banyak lagi lemak,” jelas Laurie A Casa, dokter bedah plastik dari Nortwestern Feinberg School of Medicine. Biasanya ukuran bra Anda akan semakin bertambah. Jika Anda memakai bra yang kendur hasilnya payudara akan turun. Memakai bra yang ketat tak akan membantu Anda melewati tahap pertumbuhan ini.
Berat payudara bisa menipu
Berat payudara bisa diukur dari ukuran bra. Misalkan cup A adalah seperempat pons, bra dengan cup B beratnya sekitar setengah pons, cup C diperkirakan beratnya 3/4 pons dan cup D beratnya satu pons.
Kulit payudara elastis
Kulit payudara sangatlah elastis. Untuk menjaga kelembaban payudara sebaiknya Anda mengolesinya dengan krim pelembab khusus. Hal ini bisa menstimulasi kolagen dan menjaga elastisitas payudara. Jangan abaikan puting Anda. Konsultasikan pada dokter pelembab apa yang cocok untuk payudara anda.
Tumbuhnya bulu di sekitar payudara adalah normal
Hampir setiap wanita punya bulu di sekitar payudaranya. Namun tingkat pertumbuhannya beragam. Ada yang bentuknya halus tapi ada pula yang berwarna hitam serta lebat. Hal ini adalah normal, Anda tak perlu takut jika payudara mulai ditumbuhi bulu yang dinilai berlebihan. Anda bisa membersihkan area ini dengan alkohol, mencabuti setiap bulu dan membersihkannya lagi dengan lotion anti bakteri untuk mencegah infeksi.
Setiap pasang payudara punya titik tersendiri
Ternyata puting payudara tak hanya hadir dengan ukuran yang berbeda. Letak dan arah puting antara satu wanita dengan yang lainnya juga berbeda-beda. “Ada puting yang arahnya ke atas, bawah, kanan atau kiri tergantung dari struktur dan lingkaran hitam payudara,” ungkap Dr. Casas. Lingkaran yang berada di sekitar puting kadang ukurannya lebih besar dan bisa membuat puting mengarah ke atas. Yang lainnya lebih
rendah atau dekat dengan tepi payudara. Seorang wanita bisa saja memiliki arah puting berbeda satu dengan yang lainnya.
Payudara punya siklus bulanan juga
Naik turunnya hormon bisa menyebabkan jaringan payudara Anda berganti setiap minggunya. Ini bisa diukur dari siklus bulanan Anda atau masa haid. Sehari setelah haid jaringan payudara akan lebih lembut. Pertengahan masa haid berlalu, putingmu akan menjadi lebih sensitif dikarenakan hormon estrogen meningkat. Seminggu sebelum haid dan selama haid berlangsung, hormon progesteron yang berlebihan akan membuat payudara membesar, tak rata dan terasa sakit. Coba konsumsi obat penghilang rasa sakit anjuran dokter atau meminum kafein bisa membantu menghilangkan rasa sakit di payudara.
Ajak payudara Anda ke dokter
Karena siklus bulanan juga berpengaruh pada payudara ada baiknya Anda melakukan check up. Dari hasil pemeriksaan bisa diketahui bagaimana kondisi payudara Anda. Apakah baik-baik saja atau sebaliknya. Lewat pemeriksaan ini, masalah payudara bisa diketahui lebih dini. Hati-hati dengan kanker payudara yang kian hari makin berkembang.
Ada 4 juta payudara palsu
Sekitar 2 juta wanita di Amerika Serikat memiliki payudara palsu dengan melakukan implan. sekitar 250 ribu wanita yang melakukan operasi ini setiap tahunnya. Rata-rata para wanita ini melakukan operasi ketika memasuki umur 34 tahun dan 90% dari mereka melakukannya setelah memiliki anak. Dalam masa itu mereka merasa payudaranya sudah tidak indah lagi. Tapi tak semua wanita ini bahagia dengan hasil implan. 6% dari para wanita ini kemudian mencabut silikon yang telah mereka tanamkan di payudaranya.
Implan masih riskan untuk dilakukan
Walaupun penelitian belum menemukan akibat negatif yang terjadi setelah operasi penanaman silikon berlangsung, tapi silikon dan sejenisnya itu juga punya efek samping. Hampir dari 10% kasus yang terjadi setelah implan adalah payudara menjadi kempis, keriput dan mereka akan melakukan operasi lainnya untuk mengatasi itu. Walaupun kecil, operasi penanaman silikon tetap menyebabkan risiko infeksi dan pendarahan.
Payudara bisa terbakar matahari walaupun Anda memakai bra
Walaupun bikini atau pakaian renang Anda menutupi bagian payudara, tetap saja ancaman terbakar sinar matahari bisa terjadi pada payudara. Baju renang yang tipis hanya bisa menghalang sinar matahari dengan kadar SPF 5 atau 7. Jadi olesi payudara dengan krim perlindungan yang mengandung SPF 15 ditambah UVA dan UVB. Tanpa perlindungan yang cukup payudara akan menjadi keriput dan timbul bintik-bintik coklat.
Anda baru kali ini mendengar begitu banyak rahasia yang dimiliki oleh payudara? Ini belum seberapa karena di bagian selanjutnya Anda akan menemukan rahasia penting lainnya seputar payudara…



















Fisiognomi Payudara, Hoki, & Karakter Wanita
Rekan semua, melihat peruntungan dari rajah telapak tangan adalah hal umum. Namun jika melihat peruntungan dan karakter seorang wanita dari payudara? Waduh, asyik donk?! Bagaimana dan apa sajakah hubungan payudara, hoki, dan karakter wanita? Berikut tulisan yang saya sunting dari Majalah Intisari…
Sungguh, di mata pakar membaca atau menganalisis tubuh, terutama payudara, banyak mempunyai arti. Gan Gie Sian (GGS), pakar fisiognomi dari zaman Tiongkok pada abad pertengahan menuturkan bahwa payudara memiliki banyak informasi tentang tabiat, sifat, dan peruntungan seorang wanita.
Sulit mencari referensi kapan cara melihat hoki melalui payudara mulai diperkenalkan. Diperkirakan metode ini sama tuanya dengan palmistri dan numerologi. Mammomancy atau Mastomancy, istilah yang lahir kemudian setelah dikembangkan pakar-pakar Barat, ternyata ada pada beberapa kebudayaan di seluruh dunia.
Menurut GGS, pakar Tiongkok kuno membagi payudara menjadi lima bentuk, yakni :
(1) bundar trepes
(2) bundar ada isinya, seperti sebagian dari bola
(3) sedikit panjang seperti terong
(4) besar dan bundar
(5) seperti buah jeruk, bundar dan kencang, sementara putingnya menghadap ke atas.
• Bentuk keempat dan kelima adalah paling bagus. Konon, wanita yang memiliki bentuk payudara demikian, apabila air susunya cukup, akan banyak mempunyai anak sehat.
• Bentuk ketiga, GGS mengatakan, juga baik. Anak-anaknya banyak yang sehat. Wanita yang mempunyai payudara bagus dan kencang, pertanda kesehatannya cukup baik.
• Sebaliknya, kalau tidak berisi dan lemah, kesehatannya kurang cukup baik. Bahkan, dia tidak tahan kerja berat, lama, dan gampang bingung.
• Selain itu, puting harus baik, bentuknya harus besar dan sedang. Yang kurang bagus, berbentuk rata atau menonjol sedikit. Diyakini, kalau bagian-bagian ini cukup baik, mereka tidak akan mengalami banyak kesusahan (Pengatahoean Mengenal Nona-nona, 1950).
Pakar lain Chao-Hsiu Chen (CHC) menyebutkan, karena payudara memberi kehidupan dan nafsu, maka keberadaan payudara menjadi tidak biasa. Di kalangan pakar fisiognomi Tiongkok, payudara mempunyai nama keren “kelopak reinkarnasi”. Payudara yang bagus, menurut CHC, bukanlah yang penuh, besar, dan seksi, tetapi apakah bentuknya sesuai dengan bagian tubuh lain hingga bisa menciptakan Feng Shui Tubuh yang positif.
Berbeda dengan GGS, CHC membagi payudara atas 12 bentuk utama. Masing-masing payudara tidak memiliki bentuk positif atau negatif. Ini hanya menyangkut selera para pria. Jadi terimalah apa adanya jika payudara Anda atau payudara isteri Anda dianggap “kurang ideal”. Setiap bentuk payudara diyakini sudah mewakili sifat dan karakter masing-masing orang dari “sono”-nya sejak manusia dilahirkan.
Ke-12 bentuk payudara itu adalah:
1. Bentuk “Mangkok nasi”
Bentuknya mencuat seperti tonjolan di atas tulang iga. Penuh dan tidak terlalu besar. Wanita dengan payudara seperti ini tegas, bertanggung jawab akan uang, dan kehidupan cintanya bebas masalah. Tetapi jika payudaranya lembut, dia cenderung memboroskan uang dan gairah seksualnya rendah. Hanya dampak positifnya, dia akan menjadi pasangan dan ibu yang menyenangkan.
2. Bentuk “Piring giok”
Bentuknya menonjol sedikit dari tulang iga. Kepribadiannya mulia dan tenang. Pemalu dan kuno, tetapi penuh pemikiran dan memiliki kecenderungan erotis.
3. Bentuk “Mangkok nasi keluarga”
Mirip dengan bentuk 1. Hanya payudaranya mencuat lebih tinggi. Kehidupan cintanya sangat sehat dan akan melahirkan anak-anak yang sehat pula. Namun negatifnya, dia bukan ibu yang baik karena sering menempatkan kepentingannya terlebih dulu. Terlebih jika putingnya sangat besar, dia kurang dapat mengendalikan diri.
4. Bentuk “Pagoda”
Bentuknya tajam dengan puting mengarah ke atas. Dia sangat atletis dan memiliki selera seksual besar. Dia juga sombong, sensitif, dan hubungan dengan anak-anak tidak terlalu akrab. Selain itu dia sangat pemurah pada pasangannya dan terkadang malah merendahkannya seumur hidup.
5. Bentuk “Pepaya”
Dada yang penuh dan berat sehingga menggantung ke bawah. Dia sering melahirkan anak-anak yang sangat sehat. Dia juga pengurus rumah dan ibu yang baik. Dia dapat bertahan dalam keadaan sulit tanpa mengeluh.
6. Bentuk “Timbangan bambu”
Hampir sama seperti bentuk 4, hanya agak menggantung. Dia tidak mengharapkan kemewahan hidup, tetapi memiliki sedikit masalah pada kesehatannya. Dia juga penuh pengertian, pemaaf, dan tidak akan menelantarkan anak.
7. Bentuk “Bel kuil”
Bentuknya besar dan penuh, mengarah agak ke bawah. Naluri keibuannya kuat. Dia sangat lembut dan menghormati ketertiban sosial. Selain sangat sentimental, dia juga tidak khawatir terhadap uang.
8. Bentuk “Melon madu”
Bentuknya bundar sempurna. Dia dapat bergaul dengan setiap orang, sangat menarik, dan luwes. Dia menikmati kehidupan di dapur, menikmati cinta, dan dicintai.
9. Bentuk “Mangga”
Bentuknya oval, menonjol sedikit dari tulang iga, dan bagian bawahnya lebih berdaging daripada bagian atas. Putingnya terkesan agak tegak. Dia percaya diri dan kasar seperti pria. Keuangannya seimbang, suka akan kesunyian, dan tidak memiliki naluri keibuan. Sangat fokus dalam usaha sehingga karirnya akan sukses.
10. Bentuk “Mandarin”
Lebih kecil daripada “melon madu”. Dia memiliki kehidupan cinta yang menarik, sabar, dan berhasil mencapai tujuan jangka panjang. Sayang, uang tidak pernah aman di tangannya.
11. Bentuk “Koin”
Bentuknya sangat datar dengan tonjolan sangat kecil. Punya dua ciri yang berlawanan, kadang seperti pria dewasa, kadang bagaikan gadis kecil. Blak-blakan dan tidak mempunyai pikiran jangka panjang. Dia selalu memerlukan bantuan dari luar agar sukses.
12. Bentuk “Kuntum bunga”
Menyerupai lengkungan datar, bagai payudara gadis di awal pubertas. Wataknya sangat seimbang, tapi kondisi fisiknya agak lemah. Kekurangan lain, dia sering tidak bertindak dewasa.
(Body Feng Shui, 2003).










12 Tipe Puting Payudara
Hei…., ternyata nggak cuma payudara aja yang dibilang punya tipe! Puting payudara ternyata juga punya tipe? Ada duabelas tipe puting payudara. Banyak sekali…! Apa saja ? Berikut rinciannya…
1. Sosis Besar atau Bologna – Puting besar yang berada di tengah areola yang melebar hampir ke seluruh bagian payudara.

Sosis Super-Bologna
2. Dolar Perak atau Silver Dollars – Puting sangat melesak kedalam, rata dengan areola, hingga seolah-olah payudaranya tanpa puting.

Morgan Silver Dollar
3. Sosis Berbumbu atau Pepperoni (’Ronis) – Puting dengan bentuk tidak biasa dan seperti mengkerut, dengan batas puting yang juga terlihat aneh.

Delicious Pepperoni
4. Babi Buta atau Blind Pigs – Puting panjang menjuntai ke bawah dengan arah yang tidak jelas.

Cool Pig?
5. Permen Karet atau Bubble Gum – Puting yang terlihat seperti habis dikunyah. Hiiiii, dikunyah???

Permen Karet-Enak Dikunyah-kunyah
6. Rumah Smurf atau Smurf Houses – Jika areola dan puting terlihat menyembul seperti jamur.

Mushroom House-Smurf House
7. Puffles (saya nggak menemukan arti kata puffles)– Jika kedua puting berbentuk Rumah Smurf.

Puffles-Both Are Smurf House
8. Lesung Pipit atau Dimples – Puting yang justru cekung ke dalam.

Lovely Dimpled Face
9. Penghapus Pensil atau Pencil Erasers – Puting dengan ujung silindris sempurna. Bentuk penghapus pensil ini ada dua variasi, Tart ‘N Tinys – Salah satu variasi bentuk pencil Eraser, hanya lebih kecil dan manis; dan Lincoln Logs (alias Hot Dogs) – Variasi lain Pencil Eraser, tapi lebih panjang, sering mencapai panjang 1,5 cm.

Pencil Eraser
10.Kancing Permen atau Candy Buttons – Puting tidak begitu menonjol, terlihat malu-malu tapi menantang keberanian pasangan untuk memencet. Toet, toet…

Candy Button
11. Hantu atau Ghosts – Ketika anda tidak yakin di mana areola, dimana payudara. Karena putingnya hilang! Kemana yaa….

Scary or Funny?
12. Buah Berry yang Renyah atau Crunchberries – Bentuk puting yang menggemaskan, hingga menggoda untuk di……

Ehm...Crunchy!
Waktu terjemahin artikel ini, saya senyum-senyum melulu. Habis nama tipenya lucu-lucu….
Karena susah sekali saya menemukan gambar sesungguhnya dari tipe-tipe puting payudara, saya persilakan rekan semua mengasosiasikan ilustrasi dengan uraiannya… :) He he he…
Hayo…kalau punya rekan-rekan tipe yang mana?
Sumber : http://crowndozen.com dan berbagai sumber pendukung














Waspadai Kanker Payudara Pada Pria
Rekan semua tentu telah mengetahui, bahwa dalam dunia medis dan statistik kedokteran dunia, kanker payudara menjadi pembunuh utama wanita selain kanker servik atau leher rahim. Namun apakah anda mengetahui bahwa kanker payudara tidak hanya menyerang wanita?
Ya, kanker payudara juga dapat menyerang kaum pria! Sayangnya, pria kurang mengenali gejala klinis penyakit ini, sehingga kanker yang diidap telanjur menyebar atau memasuki stadium lanjut. Gejala klinis kanker payudara pada pria menyerupai gejala yang dialami wanita dan berasal dari kelenjar susu. Kanker payudara dimulai adanya pertumbuhan sel yang cepat disebut hyperplasia atau juga adanya pertumbuhan sel tak setipe (atype hyperplasia).
Bedanya, pria jarang terkena penyakit ini sebelum berumur 50 tahun. Umumnya hal ini banyak dialami pria pada usia lanjut. Oleh karena itu, setelah berusia 50 tahun, pria disarankan mewaspadai benjolan padat dan keras di belakang puting susunya.
Gejala
Benjolan. Gejala ini sama seperti kanker payudara yang dialami wanita, mulanya cuma benjolan. Tetapi karena jaringan payudara pria lebih sedikit dibandingkan wanita, kemunculan benjolan di payudara yang masih sangat kecil pun mestinya sudah teraba. Umumnya benjolah hanya dialami di satu payudara, dan bila diraba terasa keras, menggerenjil.
Perubahan pada puting. Bila stadium kanker sudah lanjut, ada perubahan pada puting dan daerah hitam di sekitar puting. Kulit putingnya bertambah merah, mengerut, tertarik ke dalam, atau bisa jadi puting mengeluarkan cairan. Benjolan yang tadinya bersifat jinak (benign) akan disebut kanker bila sifatnya menjadi ganas (malignant) serta menyebar (metastasize).
Pemicu dan Penyebab
1. Genetis. Seorang pria berisiko mengidap penyakit ini jika ada kerabatnya, baik pria atau wanita, yang pernah terkena kanker payudara. Ayah dengan mutasi gen kanker payudara juga bisa mewariskan kanker tersebut kepada anak perempuannya.
2. Gaya hidup buruk. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga meningkatkan risiko kanker.
3. Penyakit hati. Metabolisme hati (perlemakan hati) menyebabkan metabolisme hormonal terganggu dan memicu pembesaran kelenjar susu di payudara yang ganas. Pembesaran kelenjar susu pada pria bisa disebabkan komplikasi penyakit lever, ada kelainan hormon atau kromosom.
4. Kelebihan hormon seks perempuan. Pria yang mengidap kelebihan estrogen untuk waktu lama bukan mustahil mendadak bisa punya payudara. Semakin tinggi kadar estrogen dalam darah, semakin besar ukuran payudaranya. Contohnya terapi estrogen pada pria yang operasi ganti kelamin, misalnya
Pendeteksian
Melakukan pemeriksaan payudara sendiri Anjuran untuk mendeteksi dini kanker payudara dengan melakukan (Pemeriksaan Payudara Sendiri) tidak hanya berlaku untuk wanita tapi juga untuk pria. Pria harus merasa lebih beruntung karena mereka akan lebih mudah mendeteksi benjolan di sekitar payudara.
Mamografi (rontgen khusus untuk payudara). Pada mamografi digunakan sinar x dosis rendah untuk menemukan daerah yang abnormal pada payudara.
Ultrasonografi / USG (memotret alat tubuh bagian dalam). USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat.
Pengobatan
Biasanya pengobatan dimulai setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi penderita yaitu sekitar 1 minggu setelah biopsi. Pengobatannya terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran yang digunakan untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya termasuk kelenjar getah bening.
Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembang biak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh. Hasil pengobatan tergantung pada stadium atau tingkatan kanker pada waktu pengobatan dilakukan
Nah, anda kini telah mengetahui bahwa kanker payudara bukanlah mutlak menyerang wanita. Pria pun memiliki kemungkinan mengidap penyakit mengerikan ini. Karenanya, mari kita menjaga pola hidup sehat, makan makan sehat, cukup istirahat, berolahraga, serta cerdas dalam mengelola stres.
O, iya… ada satu hal lagi yang dapat dipetik dari tulisan ini, bahwa penting bagi kita untuk saling mengingatkan dengan pasangan kita untuk senantiasa menjaga kesehatan organ yang ada di dad