Jumat, 18 September 2009

Suhu Payudara Naik? Awas Kanker Payudara!

Rekan semua, berbagai tanda kanker payudara telah kita ketahui. Perubahan warna kulit, kulit mengkerut, puting tertarik ke dalam, juga keluarnya cairan dari puting merupakan tanda umum kanker payudara. Ternyata ada satu lagi kondisi yang harus kita waspadai. Perubahan suhu payudara! Naiknya suhu payudara ternyata merupakan indikasi gejala ketidaknormalan jaringan payudara. Bagaimana kita dapat mengetahuinya? Yuk kita simak bersama…
Thermografi payudara (breast thermography) merupakan satu prosedur diagnostic yang mencitrakan payudara sebagai langkah deteksi dini kanker payudara. Prosedur thermografi payudara didasarkan pada prinsip bahwa level kimiawi dan aktivitas pembuluh darah pada payudara dengan jaringan pra-kanker hampir selalu lebih tinggi dari payudara normal. Ketika massa pra-kanker dan kanker menjadi jaringan dengan metabolisme tinggi, mereka membutuhkan suplai nutrisi yang melimpah untuk mempertahankan pertumbuhannya.
Untuk itu, mereka meningkatkan sirkulasi selnya dengan memproduksi zat kimia yang mampu membuat pembuluh darah selalu dalam keadaan terbuka, mengaktifkan pembuluh darah yang macet, dan bahkan menciptakan pembuluh darah baru (neoangiogenesis). Proses ini menghasilkan peningkatan suhu di dalam payudara.
Thermografi payudara dilakukan dengan menggunakan kamera inframerah ultra sensitif (ultra-sensitive infrared cameras) dan computer canggih untuk mendeteksi, menganalisis, serta menghasilkan gambar (citra) diagnostik ber-resolusi tinggi yang mampu menagkap adanya perubahan temperature dan aktivitas pembuluh.
Prosedur berjalan dengan nyaman, tanpa rasa sakit, tanpa radiasi ataupun kompresi sebagaimana pada mamografi Pasien berdiri di depan kamera dengan melepas pakaian dari pinggang ke atas. Posisi berdiri tegak dengan mengangkat kedua telapak tangan di di belakang kepala.

Dengan pemeriksaan secara cermat pada perubahan temperature dan pembuluh darah payudara, tanda adanya kemungkinan tumbuhnya sel pra-kanker atau kanker dapat terdeteksi sampai 10 tahun lebih awal jika dibandingkan dengan menggunakan prosedur lain, seperti atau mammography dan ductography. Hal ini dapat terjadi karena thermografi payudara sangat sangat sensitive, sehingga perubahan temperature dan pembuluh darah dapat diketahui, sebagai tanpa paling awal kanker payudara dan atau kondisi pra-kanker payudara.
Thermografi payudara telah diteliti selama lebih dari 30 tahun, dan lebih dari 800 ulasan studi thermografi telah dihasilkan. Selama rentang waktu penelitian tersebut di atas, lebih dari 250.000 wanita berusia 12 tahun ke atas, berpartisipasi di dalamnya,. Hasilnya, menunjukkan bahwa tingkat sensitivitas thermografi payudara mencapai 90%.
Penetian menunjukkan bahwa:
1. Citra inframerah yang tidaknormal merupakan tanda penting adanya risiko tinggi terjadinya kanker payudara.
2. Wanita dengan sejarah keluarga kanker payudara memiliki risiko 8 kali lipat lebih tinggi dari orang tuanya.
3. Ketidaknormalan yang tetap tertangkap pada pemeriksaan thermografi berikutnya menandakan risiko terkena kanker payudara di masa mendatang 22 kali lipat lebih tinggi.
4. Ketika wanita dengan ketidaknormalan tersebut menjalani perawatan kesehatan payudara, maka tingkat bertahan hidupnya naik sekitar 61%.
5. Akhirnya, jika digunakan pendekatan multimodal (uji klinis, mamografi, dan thermografi), 95% stadium awal kanker payudara akan terdeteksi.
Hasil positif adanya pertambahan suhu payudara mengindikasikan munculnya berbagai ketidaknormalan payudara seperti mastitis, tumor jinak, kista payudara, kanker payudara, juga penyakit lainnya.
Sebagaimana sidik jari, setiap pasien akan memperlihatkan “peta” payudaranya masing-masing. Pemeriksaan secara regular akan menghasilakn serial gambar “peta” payudara seorang wanita yang dapat menunjukkan tanda awal adanya ketidaknormalan. Pada pasien tanpa kanker, hasil pemeriksaan dapat digunakan untuk mengindikasikan tingkat risiko munculnya kanker payudara di masa mendatang.
Citra Payudara Sehat dengan Warna Biru dan Hijau
Sebaliknya, pada pasien dengan tanda ketidaknormalan, citra inframerah thermografi memberikan peringatan dini. Dengan melakukan pemeriksaan lanjutan secara teratur dengan thermografi, periksa payudara sendiri, uji klinis, dan uji-uji lainnya, maka pasien tersebut memiliki peluang mendeteksi kanker payudara lebih baik pada stadium awal, serta mencegah pertumbuhan tumor invasif.
Citra Payudara Kiri dengan Ketidaknormalan-Grayscale (Hitam) dan Color (Merah)
Kemampuan thermografi payudara dalam mendeteksi kondisi pra-kanker payudara atau gejala kanker pada stadium yang sangat-sangat dini, terletak pada kemampuan unik untuk menangkap variasi suhu dan perubahan pembuluh darah yang diakibatkan perubahan (paling awal) fungsi jaringan.
Namun bagaimanapun, thermografi payudara ada kekurangannya, yaitu tidak memiliki kemampuan untuk menunjukkan lokasi tumor. Sehingga pemeriksaan thermografi harus diikuti dengan pemeriksaan mamografi dan uji fisik untuk memastikannya.
Thermografi payudara tidak dapat menggantikan mamografi, begitu juga sebaliknya mamografi tidak dapat menggantikan thermografi payudara, kedua saling melengkapi.
Ketika diumumkan bahwa 1 diantara 8 wanita memiliki risiko mengidap kanker payudara, maka wanita (terutama yang memiliki sejarah keluarga pengidap kanker payudara) harus menggunakan semua cara untuk mendeteksi kanker sejak dini agar tingkat kesembuhan dan bertahan hidup kita menjadi lebih tinggi.
Melakukan periksa payudara sendiri, uji fisik, thermografi dan mamografi. Jika kanker terdeteksi pada stadium awal, tingkat kesembuhan mencapai 95%. Dan, thermografi payudara yang mampu menangkap ketidaknormalan payudara pada stadium yang sangat-sangat dini (10 tahun lebih awal), tentunya merupakan sebuah kabar gembira bagi kaum hawa.
Sumber :
www.breastthermography.com
www.thermogramcenter.com
www.tahoma-clinic.com
www.balancedlivingmag.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar